Akibatnya, saat keduanya masih berada di udara, Bayangan Sejuta Pedang milik Panglima Saratoma terus menebar ke arah titik-titik vital dari tubuh Panglima Natadenta.
"GOBLOK!" teriak Datuk Iblis Selatan dari jauh.
Sayang, teriakan itu datangnya sudah terlambat, bayangan mata pedang datang lebih cepat seperti gerak Malaikat Pencabut Nyawa saja.
"Trang... Trang... Tranggg... JLEBB!"
"AAAAAAAA!"
Tiga bayangan pedang berhasil ditangkis, tapi posisi Panglima Natadenta sudah terperangkap oleh siasat cerdik dari Panglima Saratoma, maka, bayangan pedang ke empat membawa mata pedang sejati menusuk ulu hati Panglima Natadenta. Telak.
Terdengar jeritan penasaran dan nyawa Panglima Natadenta terbang ke akhirat.
*
"Goblok... goblok!" rutuk Datuk Iblis Selatan sedikit terpecah konsentrasinya.Â
Akibatnya, Jurus Tinju Elang Sakti dari Sempati Tetua Partai Elang berhasil mengibarkan jubah hitam yang dia pakai. Untung saja, level kesaktian Datuk Iblis Selatan lebih tinggi, sehingga hanya dalam hitungan sepersekian detik, Tinju Elang Sakti yang mampu menghancurkan batu cadas sebesar Sapi Bunting berhasil dielakkan dengan cepat.
"HUHHH!" dengusnya kesal, melihat kenyataan bahwa sekutu utamanya malah mati begitu cepat.