"HOOEEEKK!"
Wijaya muntah darah dan tewas seketika.
"HA... HA... HA... HA!" suara tertawa jumawa keluar dari lawan tinggi besar serba hitam itu.Â
Dia mengeluarkan selembar kain merah darah dari balik pakaian luarnya dan dilemparkan jatuh di atas tubuh kaku dari Wijaya, lalu, sekali bergerak, tubuhnya menghilang dari tempat itu.
Hanya selembar kain merah darah bertulisan:
Ini, Syair Darah
Pembuka Gerbang Kematian
Membasmi semuanya
Para penjilat Raja Benua Kerta!
Menjadi satu-satunya saksi, bahwa ada pembunuh lain yang menggunakan simbol kematian yang sama, Syair Berdarah.
Yang menandakan Teror Syair Berdarah berlanjut.
*
Jauh di tempat persembunyian...
"HA... HA... HA... RASAKAN PEMBALASANKU!"