*
"HIAAATTTT."Â
Senopati Banyu Biru meningkatkan serangan pedangnya, tapi tiba-tiba di merasakan keganjilan. Bukannya dua makhluk jejadian itu menghindar atau menangkis serangannya tapi malah menyongsong datangan serangannya dengan gembira.
Seakan membuka kedua tangan mereka, menyongsong kematian dengan pelukan.
Ah!
Senopati Banyu Biru tersengat kesadarannya tapi sangat terlambat.
Satu tusukannya mengenai makhluk yang sebelah kanan, dan satu tikamannya mengenai makhluk sebelah kiri dengan MUDAH.
Kemudian...
Terlontarlah dua teriakan kesakitan dan teriakan kematian.
Anehnya dua teriakan itu, adalah teriakan dari suara yang sangat dikenalnya.
Teriakan istrinya Kemala Ratri dan teriakan anaknya Daru Langit.