Seperti disiram oleh air es, Senopati Banyu Biru tersentak terkejut.
Ketika menyadari bahwa tikaman pedang terakhirnya yang menjadi sasarannya adalah benar Daru Langit anaknya.
Dan, ketika dia berpaling ke kanan, istrinya Kemala Ratri tergolek bersimbah darah.
"TIDAKKKKKK!"
Entah bagaimana caranya, Si Iblis Mata Satu bisa menjadikan Kemala Ratri dan Daru Langit menjadi tubuh sejati di balik makhluk jejadian yang dikirimnya. Sungguh tidak bisa diterima oleh akal. Dan, sungguh licik dan keji cara mengalahkan Senopati Banyu Biru.
Senopati Banyu Biru hancur hatinya, remuk jiwanya. Kemarahan yang menyebabkan menyesal tidak termaafkan.
Penyesalan yang ditebus dengan kematian. Kematian tragis!
Jiwa Senopati Banyu Biru terguncang. Kemarahan, penyesalan membuatnya hancur jiwanya.
Melihat kematian orang-orang yang dicintainya membuatnya kalap.
"TUNGGU AKU, KEMALA RATRI DAN DARU LANGIT."
"MAAFKAN AKU!"