Mengelakkan hujan meteor berbentuk naga itu dan serangan suara lengkingan naga yang mengganggu jantungnya.
Sambil memperbaiki posisinya, Hrastu sempat melirik kepada Krepa, Krepi dan Remona.
Krepa dan Krepi saling menolong dengan bergantian mengobati dan menyalurkan tenaga dalam.
Remonapun terlihat keteter!
Kinantipun mempunyai ilmu simpanan yang tidak kalah dahsyat. Kinanti mendapat ilmu baru hasil paduan senjata selendang dan senjata rahasia mawar merahnya.
Ajian yang bisa dilontarkan bersamaan. Saat ia menyabetkan selendang, senjata rahasia mawar merahpun bisa sekalian menyerang lawan.
Tarian Hujan Mawar.
Selendang merahnya yang bisa mengeras dan lentur berhasil membuat dua lembar cemeti Remona putus terbakar.
Belum lagi hujan mawar merah membuat sibuk Remona.
Mawar merah yang terbuat dari lempangan baja tipis, bila di lontarkan dengan tenaga dalam akan berubah sekuat dan setajam pisau belati yang di lempar.
Satu, dua berhasil melukai pundaknya. Membuat gerakan Remona menjadi mengendur.
***
Hrastu Bhumi, terus mundur dan menghindar, kembalinya ke Negeri Asoka untuk membalas dendam, ternyata tidak berjalan mulus.
Musuhnya semakin meningkatkan ilmu dan kesaktiannya, sedang dirinya sendiri, malah banyak kehilangan kesaktian akibat tusukan Inti Gerhana.
Ia menciptakan ilmu yang baru, ternyata tidak mampu menghadapi kesaktian Santika.