Ganesha yang sedang berlatih silat, berhasil di tangkap oleh Hrastu Bhumi yang berubah tinggi kurus botak berkulit pucat, berbaju putih longgar!
Hrastu Bhumi berhasil meringkus Ganesha,
" Ha..ha..ha..bocah tengik. Lihat ibumu, sebentar lagi akan mampus," tawanya mengerikan, dan cengkeraman di rambut panjang Ganesha semakin di perketat.
Ganesha, tergantung-gantung dalam cengkeraman Hrastu Bhumi. Bocah itu tertotok rupanya.
Kinanti semakin terdesak.
Angin dingin masih bertiup
Matahari mulai bergeser
Gunung Panca yang biasa hening
Ada api mulai membakarnya
Ganesha yang telah di kuasainya di sangkutkan di salah satu pokok pohon mati yang ada di pinggir tebing.
Jalan darah bergeraknya ditotok, dan otot gagunya juga.
Ganesha kaku, terayun-ayun di udara.
Meskipun dalam posisi seperti itu, naga kecil itu tidaklah menangis. Matanya yang besar bulat terpentang lebar dan tidak mengenal takut!
Hrastu Bhumi dengan kepercayaan diri, keyakinan tinggi akan mampu mengalahkan Santika, dan Kinanti, sehingga ia tidak memakai cara licik, untuk menekan Santika dengan menyandera anaknya.
***
Kinanti, melihat Ganesha tidak berada dalam cengkeraman Hrastu Bhumi, lega hatinya.