Mohon tunggu...
The Diary Of Daiva Kalyca
The Diary Of Daiva Kalyca Mohon Tunggu... -

Kalau suatu saat raga ini pergi, biarlah tulisan hidup abadi..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Our Story Begins

22 Juli 2014   03:56 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:38 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Oh, yang kemarin.. Hehe.. “, aku kikuk menjawab.

“Iya, yang kemarin. Masih ingat kan pertanyaannya?”, tanyanya lagi memperjelas.

“Hehe, masih Mas..”, aku ragu-ragu.

“Jadi? Gimana Far? Mau kemana habis koas?”, dia mempersempit pertanyaannya.

“Uhm.. aku... uhmmm.. Mungkin aku mau menikah, Mas.”, jawabku polos.

Aku perhatikan roman mukanya. Mendadak berubah. Dia nampak sedikit kaget dengan jawabanku.

“Wow, menikah Far? “, tanyanya meyakinkan jawabanku.

“Iya, Mas. In sha Allah.. “

“Jadi, tahun depan kamu mau menikah?”, tanyanya kembali. Segurat kecemasan tergambar dari ekspresi mukanya. Aku tak tahu apa sebabnya.

“Doakan saja ya, Mas.. In sha Allah..”, tegasku.

“Oh gitu.. Uhm.. Memangnya sudah ada calon, Far?”, dengan dia cemas bertanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun