Di sepanjang perjalanan, sang laki-laki shalih ini hanya berharap kepada Allah SWT.
"Ya Allah, ampuni dosa ibuku. Ibuku yang melahirkanku. Ibuku yang membesarkanku dan merawatku tanpa pamrih.Ibuku yang tak pernah tidur saat aku sakit. Ibuku yang selalu berbohong padahal perutnya lapar tapi mengatakan kenyang. Selamatkan ibuku Ya Rabb."
Doa itu terus diucapkannya dalam hati sepanjang perjalanan.
Ketika sampai di pertengahan perjalanan, dia mendapati seorang perempuan seusia ibunya melambaikan tangan ke arahnya.
Si ibu ini mengatakan akan menyeberang. Dalam hati sang laki-laki, ibu ini minta dibantu menyeberang jalan.
"Saya hendak ke kota sebelah, tapi tidak tahu."si ibu menceritakan keperluannya. Ternyata bukan menyeberang tapi hendak pergi ke luar kota.
Saat itu ongkos naik angkot adalah Rp 2.000. Uang itu tinggal satu-satunya yang tersisa di saku celananya. Tapi karena dia mencintai ibunya, setiap bertemu dengan perempuan tua, dia menganggap seperti ibunya.
Maka dibantulah si ibu ini naik angkutan.
"Ibu, silakan naik angkutan ini. Ibu sampaikan saja tujuannya mau ke mana. Ongkos sudah saya bayar."Laki-laki shalih itu memberikan penjelasan kepada ibu tersebut.
Maka habislah uang sang laki-laki shalih ini. Tapi dia bahagia, karena baginya membuat ibunya bahagia serta orang yang seusia ibunya adalah sebuah kenikmatan.
Qadarullah, tak perlu waktu lama Allah membalas kebaikan sang laki-laki shalih tersebut.
Rp 20.000 yang digunakan untuk membelikan makanan kesukaan sang ibu serta Rp 2.000 yang digunakan untuk menolong seorang perempuan seusia ibunya naik angkutan, Allah balas dalam hitungan 30 detik saja. Masya Allah.
Dari arah depan tetiba ada mobil mewah mengklaksonnya. Kemudian dari dalam mobil tersebut seorang laki-laki melambaikan tangan, memanggil laki-laki shalih itu.