Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Politik

Analisa Duet Harris - Walz: Bisakah Memenangkan Impian AS?

8 Agustus 2024   01:33 Diperbarui: 8 Agustus 2024   05:23 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
thenewyorktimes.com: Kamala Harris

Impian Amerika: Definisi dan Evolusi

Impian Amerika sebagai negara pribumi Indian yang dibangun oleh imigran secara tradisional mencakup ide dasar tentang kebebasan, kesetaraan, dan peluang, di mana kerja keras, inovasi dan ketekunan membawa pada kemakmuran dan kesuksesan. Impian ini telah berevolusi seiring waktu, mencerminkan perubahan dalam nilai-nilai masyarakat, kondisi ekonomi, dan pergeseran budaya.

Duet Harris-Walz: Ide dan Kebijakan

1. Kesempatan Ekonomi dan Mobilitas

  • Kebijakan Ekonomi Progresif: Duet Harris-Walz mendorong kebijakan seperti kredit pajak anak yang diperluas, investasi infrastruktur, dan pengurangan utang mahasiswa. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi beban keuangan pada keluarga berpenghasilan menengah dan rendah, memberikan lebih banyak peluang ekonomi.

  • Pengembangan Tenaga Kerja: Latar belakang Walz sebagai guru dan fokus pada reformasi pendidikan menunjukkan penekanan pada pemberian keterampilan kepada warga Amerika yang dibutuhkan untuk ekonomi modern, sesuai dengan janji Impian Amerika akan mobilitas ke atas melalui kerja keras dan pendidikan.

2. Kesetaraan dan Keadilan Sosial

  • Representasi yang Beragam: Harris, sebagai wanita kulit hitam dan Asia pertama yang menjadi wakil presiden, dan daya tarik Walz yang "setiap orang" melambangkan komitmen terhadap keberagaman dan inklusi. Tiket mereka mengirim pesan bahwa Impian Amerika dapat diakses oleh semua orang, tanpa memandang latar belakang.

  • Kebijakan Sosial Progresif: Harris dan Walz mendukung hak aborsi yang komprehensif, pengendalian senjata, dan perlindungan hak suara. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, memastikan bahwa semua warga negara memiliki kebebasan dan keamanan untuk mengejar impian mereka.

Menanggapi Kritik dan Tantangan

1. Menyeimbangkan Progresivisme dan Keterhubungan

  • Daya Tarik yang Luas: Kritikus berpendapat bahwa kebijakan yang murni progresif mungkin mengasingkan pemilih moderat dan konservatif. Namun, persona "setiap orang" Walz dan pendekatan praktis terhadap ide-ide progresif menjembatani kesenjangan ini, menarik spektrum pemilih yang lebih luas.

  • Progresivisme Pragmatis: Berbeda dengan tokoh-tokoh yang lebih ideologis, Harris dan Walz dipandang sebagai pragmatis yang dapat menerapkan kebijakan progresif secara praktis dan dapat diterima. Keseimbangan ini dapat membantu mewujudkan Impian Amerika dengan membuat perubahan progresif yang dapat diterima dan berkelanjutan.

2. Stabilitas Ekonomi dan Sosial

  • Ketahanan Ekonomi: Fokus pada infrastruktur dan proyek lingkungan bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, mengatasi tantangan ekonomi jangka panjang dan memberikan stabilitas yang penting untuk mencapai Impian Amerika.

  • Kohesi Budaya: Di negara yang terpolarisasi, duet Harris-Walz berusaha untuk menyatukan berbagai kelompok budaya dan sosial. Dengan mengatasi kekhawatiran baik pemilih progresif maupun kelas pekerja, mereka bertujuan untuk menumbuhkan rasa persatuan dan tujuan bersama.

Argumen yang Meyakinkan untuk Memenuhi Impian Amerika

1. Kebijakan Praktis dan Bukti Dampak Nyata

  • Kredit Pajak Anak: Kebijakan ini berdampak langsung pada keluarga, memberikan bantuan keuangan dan memungkinkan orang tua untuk lebih berinvestasi pada masa depan anak-anak mereka. Ini sesuai dengan Impian Amerika dengan mendukung mobilitas ke atas bagi generasi berikutnya.

  • Pengurangan Utang Mahasiswa: Dengan mengurangi beban utang mahasiswa, lebih banyak warga Amerika dapat mengejar pendidikan tinggi dan kemajuan karir tanpa keterbatasan utang, memenuhi janji Impian untuk kesempatan melalui kerja keras dan pendidikan.

2. Masyarakat yang Inklusif dan Adil

  • Kepemimpinan yang Beragam: Posisi bersejarah Harris dan latar belakang Walz yang dapat diterima mengirim pesan kuat tentang inklusivitas dan representasi. Ini mencerminkan Impian Amerika yang berkembang, di mana kepemimpinan mencerminkan keragaman populasi bangsa.

  • Inisiatif Keadilan Sosial: Kebijakan yang fokus pada pengendalian senjata, hak suara, dan hak reproduksi bertujuan untuk menciptakan masyarakat di mana semua individu merasa aman dan diberdayakan untuk mengejar tujuan mereka.

3. Stabilitas Ekonomi dan Inovasi

  • Fokus pada Infrastruktur dan Lingkungan: Investasi di bidang ini menjanjikan penciptaan lapangan kerja dan pembangunan berkelanjutan, yang penting untuk ekonomi yang stabil yang memungkinkan individu untuk berkembang dan berinovasi.

  • Pengembangan Tenaga Kerja: Penekanan pada pendidikan dan pelatihan keterampilan mempersiapkan warga Amerika untuk ekonomi masa depan, memastikan bahwa kerja keras mengarah pada kesuksesan dan mobilitas ke atas.

Kesimpulan

Duet Harris-Walz, dengan perpaduan kebijakan progresif dan daya tarik yang dapat diterima, menawarkan interpretasi modern dari Impian Amerika. Dengan fokus pada peluang ekonomi, keadilan sosial, dan kohesi budaya, mereka bertujuan untuk menciptakan masyarakat di mana semua individu dapat mencapai kemakmuran dan kesuksesan melalui kerja keras dan ketekunan. Pendekatan ini tidak hanya sesuai dengan ideal tradisional dari Impian Amerika tetapi juga beradaptasi dengan tantangan kontemporer, menjadikannya visi yang meyakinkan untuk masa depan Amerika.

Perbandingan dengan Duet Trump-Vance: MAGA

1. Ideologi dan Kebijakan

  • MAGA (Make America Great Again): Duet Trump-Vance mengedepankan ideologi konservatif yang menekankan kebijakan proteksionis, deregulasi, dan nasionalisme ekonomi. Fokus ini pada kebijakan yang memperjuangkan kepentingan Amerika di atas segalanya.

  • Kultur Perang dan Identitas Nasional: Trump dan Vance cenderung memperbesar perpecahan budaya dan nasionalisme, yang mungkin menarik bagi beberapa pemilih tetapi bisa mengasingkan kelompok lain yang lebih progresif atau moderat.

2. Ekonomi dan Kesempatan

  • Pendekatan Ekonomi Trump-Vance: Kebijakan ekonomi Trump-Vance cenderung mendukung pengurangan pajak bagi perusahaan besar dan deregulasi, yang menurut mereka akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, kritik berpendapat bahwa manfaat dari kebijakan ini lebih dirasakan oleh yang kaya dan perusahaan besar, bukan kelas menengah dan bawah.

  • Mobilitas Sosial: Kebijakan mereka mungkin kurang fokus pada pendidikan dan pengembangan tenaga kerja dibandingkan dengan pendekatan Harris-Walz, yang dapat membatasi kesempatan bagi mobilitas ke atas.

3. Sosial dan Keadilan

  • Kebijakan Sosial Konservatif: Trump-Vance cenderung mendukung kebijakan sosial yang konservatif, seperti pembatasan aborsi dan hak LGBTQ+. Ini bisa mengasingkan pemilih progresif yang lebih mendukung inklusi sosial dan kesetaraan.

  • Keamanan dan Keadilan: Fokus mereka pada hukum dan ketertiban sering kali dilihat sebagai respons terhadap kekhawatiran akan kejahatan dan imigrasi ilegal, namun pendekatan ini juga bisa memicu ketegangan rasial dan sosial.

Kesimpulan Perbandingan

Duet Harris-Walz menawarkan visi progresif dan inklusif yang berupaya memenuhi Impian Amerika dengan menciptakan peluang ekonomi, kesetaraan sosial, dan kohesi budaya. Pendekatan mereka yang pragmatis dan dapat diterima oleh berbagai kelompok pemilih membuat mereka lebih favorable bagi Amerika dalam konteks dunia yang semakin kompleks dan beragam.

Di sisi lain, duet Trump-Vance mengusung ideologi MAGA yang lebih konservatif dan nasionalis, yang bisa menarik bagi pemilih tertentu tetapi juga berpotensi memperbesar perpecahan budaya dan sosial. Pendekatan mereka mungkin kurang fokus pada pendidikan dan pengembangan tenaga kerja, yang penting untuk mobilitas ke atas dan pemenuhan Impian Amerika.

Dalam konteks dunia yang semakin kacau, duet Harris-Walz tampaknya lebih siap untuk menghadapi tantangan kontemporer dan menawarkan visi yang lebih menyeluruh dan inklusif untuk masa depan Amerika.

Model Prediksi Populer dari Allan Lichtman dan Vladimir Keilis

Memasukkan kriteria Allan Lichtman dalam memprediksi kemenangan Harris - Walz, seperti diberitakan di semua stasiun TV dan channel media sosial di AS, dijamin pasti berhasil menang. Prediksi Allan ternyata selalu benar dalam memprediksi Capres terpilih sejak 1986 dengan menggunakan kriteria yang dibuat bersama ahli statistik asal Rusia dalam modelnya untuk memprediksi gempa bumi. Walaupun agak membingungkan apa korelasi gempa bumi dengan pemilu, tetapi katanya ilmiah, karena Allan sendiri adalah ilmuwan dan profesor dari Caltech. Dimulai dari pertemuan Allan dengan Vladimir Keilis-Borok, seorang Geophysicist dari Rusia, di California Technology atau Caltech in 1981. Kemudian mereka berdua mengembangkan aplikasi model prediksi gempa bumi milik Vladimir.

Menilai Duet Harris-Walz dalam Konteks Prediksi Allan Lichtman untuk Memenangkan Pemilu

Allan Lichtman, seorang profesor sejarah di American University, terkenal karena model prediksinya yang dikenal sebagai "The Keys to the White House." Model ini menggunakan serangkaian 13 kunci untuk menentukan apakah partai yang berkuasa akan mempertahankan Gedung Putih dalam pemilihan presiden. Mari kita lihat apakah duet Harris-Walz memenuhi kriteria tersebut.

1. Kekuatan dan 2. Kinerja Partai yang Berkuasa

  • Kekuatan: Partai yang berkuasa perlu menunjukkan kekuatan yang solid, dengan persatuan dan dukungan yang kuat dari basis mereka. Duet Harris-Walz, dengan daya tarik progresif dan kelas pekerja mereka, dapat mengkonsolidasikan dukungan dari berbagai segmen partai Demokrat.

  • Kinerja: Kinerja partai di Gedung Putih juga sangat penting. Kebijakan ekonomi dan sosial yang diusung Harris dan Walz, jika berhasil diimplementasikan dengan baik oleh pemerintahan Biden-Harris, dapat meningkatkan persepsi positif tentang kinerja partai.

3. Kandidat

  • Kandidat: Harris, sebagai calon presiden, membawa pengalaman sebagai wakil presiden dan senator, serta latar belakang yang beragam yang mencerminkan komitmen terhadap inklusivitas dan representasi. Walz, sebagai mantan guru dan gubernur, menambahkan daya tarik kepada pemilih kelas pekerja.

4. Penantang

  • Penantang: Kandidat yang diusung partai oposisi memainkan peran penting. Duet Trump-Vance dengan ideologi MAGA dapat memicu basis pendukung mereka, tetapi juga mungkin mengalienasi pemilih moderat dan progresif.

5. Mandat Politik

  • Mandat Politik: Hasil dari pemilihan legislatif sebelumnya dan apakah partai yang berkuasa mengalami persaingan internal yang signifikan. Jika partai Demokrat berhasil mempertahankan mayoritas mereka di Kongres dan menghindari perpecahan internal yang besar, ini akan menjadi poin positif bagi Harris-Walz.

6. Partai Ketiga

  • Partai Ketiga: Keberadaan calon dari partai ketiga yang kuat dapat memecah suara. Jika tidak ada calon partai ketiga yang signifikan, ini akan menguntungkan partai yang berkuasa. Karena Robert Kennedy Jr kurang populer dan tampak kacau karena meniru kekacauan berpikir ala Trump, dengan maksud dapat merebut supoerter Trump.

7. Ekonomi Jangka Pendek dan Panjang

  • Ekonomi Jangka Pendek: Kondisi ekonomi selama masa kampanye sangat mempengaruhi hasil pemilu. Jika pemerintahan Biden-Harris dapat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pemulihan dari pandemi, ini akan menguntungkan duet Harris-Walz.

  • Ekonomi Jangka Panjang: Tren ekonomi jangka panjang juga penting. Kebijakan pro-ekonomi yang diusung Harris dan Walz bisa membantu memperkuat ekonomi dalam jangka panjang.

8. Perubahan Kebijakan

  • Perubahan Kebijakan: Keberhasilan dalam menerapkan kebijakan yang signifikan. Duet Harris-Walz dengan fokus pada kebijakan progresif dapat menunjukkan perubahan yang nyata dan positif, seperti reformasi pendidikan dan infrastruktur.

9. Kerusuhan Sosial dan Skandal

  • Kerusuhan Sosial: Tingkat kerusuhan sosial yang tinggi atau skandal besar dapat merusak peluang partai yang berkuasa. Pemerintahan yang dapat mengelola ketegangan sosial dengan baik dan menghindari skandal besar akan lebih berpeluang menang.

10. Kegagalan Luar Negeri/Militer

  • Kegagalan Luar Negeri/Militer: Kegagalan besar dalam kebijakan luar negeri atau militer dapat merusak peluang. Kebijakan luar negeri yang stabil dan sukses akan menguntungkan partai yang berkuasa.

11. Sukses Luar Negeri/Militer

  • Sukses Luar Negeri/Militer: Keberhasilan besar dalam kebijakan luar negeri atau militer akan menguntungkan partai yang berkuasa. Keberhasilan ini akan menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan efektif di panggung dunia.

12. Inspirasi dari Partai yang Berkuasa

  • Inspirasi dari Partai yang Berkuasa: Apakah kandidat partai yang berkuasa menginspirasi pemilih? Harris, dengan latar belakang dan cerita hidupnya yang unik, serta Walz dengan daya tariknya sebagai "setiap orang," bisa menjadi inspiratif bagi banyak pemilih.

13. Penantang Tidak Inspiratif

  • Penantang Tidak Inspiratif: Apakah kandidat oposisi tidak dianggap sebagai sosok yang luar biasa atau menginspirasi? Trump dengan gaya polarizing-nya mungkin tidak menginspirasi sebagian besar pemilih moderat, meskipun ia memiliki basis pendukung yang kuat.

Kesimpulan

Dengan mempertimbangkan kunci-kunci tersebut, duet Harris-Walz tampaknya memiliki banyak faktor yang menguntungkan untuk memenangkan pemilu. Mereka menawarkan kombinasi kebijakan progresif dan daya tarik yang luas, serta potensi untuk menginspirasi berbagai segmen pemilih. Namun, hasil akhirnya juga akan sangat tergantung pada dinamika kampanye dan kondisi yang berkembang selama masa pemilu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun