Mohon tunggu...
Febriwan Harefa
Febriwan Harefa Mohon Tunggu... Guru - Seorang tenaga pendidik

Membaca, Menulis, Travelling adalah aktivitas yang tidak bisa dipisahkan. Aktifitas setiap hari adalah sebagai tenaga pengajar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal dan Mengetahui Solusi dari Kesehatan Reproduksi dan Permasalahan Mental Remaja Indonesia Saat Ini

25 Juli 2016   14:59 Diperbarui: 9 Agustus 2016   13:51 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka tak kenal, maka tak sayang. Begitu juga dalam menyelesaikan masalah mengenai kesehatan reproduksi dan mental remaja Indonesia harus terlebih dahulu tahu kenal akar permasalahannya. Baru kemudian akan tahu cara penyelesainnya.

Sekitar 3 tahun yang lalu, saya sudah mulai mengenal lebih dalam tentang permasalahan remaja dengan menjadi kakak pendamping bagi remaja di sebuah komunitas di Yogyakarta. Setiap kakak pendamping setidaknya mendampingi 3-5 remaja. Setiap tahun biasanya kakak pendamping mempunyai anak-anak dampingan yang berbeda-beda.

Salah satu foto bersama para remaja (2014)
Salah satu foto bersama para remaja (2014)
Selama 3 tahun bergaul dan mendengar berbagai curhatan mereka. Saya bisa mengelompokkan permasalahan yang mereka sering hadapi. Beberapa dari permasalahan mereka adalah: 

1. Masalah Pacaran

Para remaja yang saya dampingi (13-14 tahun) baik itu laki-laki maupun perempuan sudah mulai naksir dengan lawan jenisnya. Para remaja perempuan lebih banyak membicarakan tentang cowok yang mereka taksir. Terkadang juga mulai membicarakan tentang first kissing dengan lawan jenis. Salah satu pertanyaan yang saya sering dengar dari mereka adalah “kamu sudah first kissingbelum dengan si A atau si B?”, “Kamu pernah nonton dengan si A di bioskop XXI atau belum?”. Pertanyaan-pertanyaan semacam itulah yang sering saya sering dengar dari remaja dampingan saya.

2. Pornografi

Sampai kapanpun masalah pornografi tidak bisa lepas dari kehidupan remaja. Itulah yang dialami oleh beberapa para remaja yang saya damping selama ini. Ketika mereka ngobrol dengan temannya. Mereka terkadang membicarakan masalah pornografi. Tentang film blue ini sangat bagus atau pemain smack down cewek ini sangat seksi atau payu daranya sangat besar.

Terkadang mereka juga membicarakan tentang masalah alamat situs tentang alamat website yang bebas bisa diakses oleh siapapun. Dan Kebiasaan yang sama juga sering saya dengar dari obrolan dengan anak-anak didik saya. Selain itu juga mereka tahu satu sama lain beberapa layanan TV kabel yang acaranya agak sedikit berbau pornografi.

Sekitar tahun 2005 yang lalu, beberapa stasiun TV yang menjadi menjadi rujukan remaja untuk melihat film pornografi adalah TV5 (Prancis) atau ingin menonton cewek-cewek seksi dapat dengan menonton Fashion TV.

3. Bullying

Masalah yang satu ini juga hampir sama dengan pornografi tidak bisa terlepas dari kenakalan remaja Indonesia semenjak dulu. Biasanya bullying yang sering terjadi ditengah anak-anak pada saat ini adalah menyangkut fisik. Baik itu ukuran tubuhnya yang pendek, kulitnya yang hitam, rambutnya yang keriting atau ikal, maupun wajah yang tidak tampan.

Saya mempunyai seorang anak didik tahun ini sebut saja namanya Edo. Terkadang ia suka dibullyi oleh teman di sekolahnya karena ukuran tubuhnya yang kecil dan warna kulitnya yang sedikit hitam. Karena sering diejek oleh temannya, ia marah dan terkadang ia berkelahi dengan mereka yang suka mengejek temannya. Meskipun pada akhirnya ia kalah, karena ukuran tubuhnya yang kecil.

4. Perkelahian

Pada tahun 2005, waktu saya SMP dulu. Kami sering melakukan aksi yang ada dalam acara World Wrestling Entertaiment (WWE) Smack down. WWE Smack down adalah sebuah acara perkelahian bebas yang dilakukan oleh 2 orang atau 2 grup diatas sebuah ring.

Hal sama juga terjadi pada beberapa anak didik saya. Mereka terkadang mengikuti gaya John Sena (salah seorang pemain smack down) sambil memukul temannya. Pada akhirnya aksi ini menimbulkan perkelahian.

Selain bukti diatas, mental remaja Indonesia sedikit kurang baik adalah:

5. Tawuran dan minuman alkohol

Tawuran antara sekolah merupakan ciri khas dari remaja SMA Indonesia. Setiap tahun pasti ada saja tawuran antara sekolah yang terjadi di Jakarta maupun kota-kota kecil yang ada di Indonesia.

Selain dari tawuran yang tidak bisa dilepas dari kenakalan remaja adalah minuman alkohol. Saya masih ingat pada saat SMA dulu bahwa cowok yang tidak mabuk bisa dikatakan tidak maco dan cool. Stereotipeseperti itulah yang harus bisa dilepas dari mental remaja Indonesia.

Berdasarkan pengalaman 3 tahun bersama dengan beberapa remaja. Faktor-faktor yang membuat anak-anak terjerumus dalam masalah-masalah diatas adalah:

Teman

Salah satu penyebab seseorang remaja penasaran dengan dunia pornografi adalah teman yang suka membujuk untuk menonton film porno bersama. Karena tidak kuat dengan bujukan teman dan ditambah dengan rasa penasaran akan film porno. Maka remaja yang masih tidak tahu akan apa-apa ikut menonton film porno.

Berdasarkan pengalaman saya dulu, setelah menonton film porno pertama kali. Akan merasa ketagihan karena mendengar setiap desahan yang ditimbulkan oleh para pemain film porno dan ekspresi wajah pemain aktor film porno seperti menikmati setiap adegan yang mereka lakukan. Meskipun beberapa tahun yang lalu. Saya sadar bahwa semuanya hanya akting. 

Penyebab ketagihan film porno remaja sekarang ini. Sama juga dengan saya yang alami pada masa itu. Karena menonton aktor film porno yang terkadang berakting berlebihan, mulai dari desahan suara, ekspresi wajah, dll. Sehingga remaja yang baru pertama menonton blue film beranggapan bahwa apa yang diperankan dalam adengan tersebut sangat nikmat.

Dampak buruk bagi remaja dengan menonton film porno adalah mereka ketagihan dan akan melakukan pemerkosaan. Salah kasus pemerkosaan dan berujung pembunuhan akibat menonton film porno adalah kasus Yuyun. 14 orang remaja rela melakukan pemerkosaan hanya karena terpengaruh dengan minuman keras dan video porno.

Media sosial

Tidak bisa dipungkiri lagi dengan adanya media sosial anak-anak dapat mengakses berbagai situs. Facebook merupakan salah satu media sosial yang sering dipergunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan film porno ke pengguna media sosial.

Internet

Pada era teknologi sekarang ini anak-anak dengan mudah mengakses berbagai situs. Saya sangat terkejut pada saat ini banyak anak dibawah umur sudah tahu berbagai situs film porno mulai dari porn****.com, yesx****.com, dll.

TV Kabel

Terkadang orangtua suka memanjakan anak-anaknya dengan berlanggan TV kabel. Akan tetapi terkadang cara memanjakan anak-anaknya salah. Anak-anak dengan mudah berpindah chanel. Terkadang mereka menonton chanel yang seharusnya acara-acara yang ada didalamnya dikhususkan bagi kalangan dewasa. Ada juga beberapa acara televisi seperti WWE smack down. Salah satu acara perkelahian. Yang permainannya adalah para wanita yang hanya menggunakan bra.

Beberapa cara yang dapat digunakan dalam menjelaskan tentang kesehatan reproduksi kepada remaja adalah dengan:

Orangtua

Meskipun orangtua adalah pembimbing yang dapat berperan penting dalam menjelaskan tentang kesehatan reproduksi kepada anak-anaknya. Akan tetapi kesehatan reproduksi merupakan sebuah topik yang tabu dibicarakan oleh orangtua di Indonesia. Selama ini kebanyakan orangtua ketika cerita dengan anak-anaknya hanya menyangkut masalah nilai di sekolah, tentang les, dan liburan sekolah hendak kemana.

Sehingga tentang reproduksi kesehatan tidak pernah dibicarakan oleh orangtua kepada anak-anaknya. Tetapi pada era teknologi sekarang ini. Seharusnya orangtua membicarakan tentang reproduksi kesehatan kepada anaknya,  ciri-ciri anak ketika mulai menginjak remaja misalnya anak perempuan mulai datang bulan dan anak laki-laki mulai mimpi basah, dan tentang masalah pornografi.

Beberapa sarana yang bisa digunakan oleh orangtua dalam menjelaskan tentang reproduksi kesehatan kepada anak-anaknya adalah:

Media

Salah satu yang bisa digunakan oleh orangtua untuk menjelaskan masalah organ reproduksi adalah dengan menggunakan media, baik itu berupa video, poster. Misalnya dengan menggunakan video. Orangtua bersama dengan si anak bisa sambil menonton video tentang perkembangan reproduksi anak sejak ia 10 tahun sampai remaja. Salah satu video dibawah ini bisa digunakan oleh orangtua dalam mendidik anaknya tentang reproduksi.



Setelah menonton video, sebaiknya orangtua kembali menjelaskan tentang video tersebut dengan menggunakan bahasa yang sederhana. Kemudian orangtua meminta pendapat si anak tentang video tersebut.

Obrolan santai antara orangtua dan anak

Salah satu yang membuat anak kurang menjaga keselamatan reproduksinya adalah karena tidak pernah dingatkan orangtua. Misalnya untuk anak perempuannya, seorang ibu harus mengetahui kapan anaknya akan datang bulan. Sehingga pada saat datang bulan, ia dapat menggigatkan kapan anaknya datang bulan. Dan seandainya anaknya belum datang bulan pada waktunya. Maka ia dapat mencari solusi anaknya tersebut agar bisa datang bulan tepat pada waktunya.

Sementara jika orangtua tidak peduli tentang kesehatan reproduksi anaknya. Sebab si anak sibuk dengan pekerjaanya di kantor atau bisnis. Sehingga si anak yang tidak mendapatkan kasih sayang orangtua. Terkadang mencarinya dengan cara yang salah, misalnya dengan pacaran. Kemudian dengan pacarnya melakukan hubungan seks diluar nikah.

Oleh karenanya orangtua usahakan untuk berbicara dengan si anak setidaknya 1 jam dalam 1 hari. Salah satu bahan obrolan yang sangat dianjurkan adalah masalah organ reproduksi dan seks di luar nikah. Jelaskan kepada si anak seandainya ia melakukan hubungan seks diluar nikah pada saat remaja dan kemudian akan hamil. Maka si remaja yang akan hamil tersebut akan mengalami beberapa resiko yaitu:

Dinding rahim belum terlalu kuat untuk menopang embrio. Selain itu rahim juga belum siap untuk menerima kehamilan, Kelahiran prematur, Bayi memiliki berat badan lahir yang kurang, Terjadinya plasenta previa, plasenta menempel dengan Rahim, Hipertensi saat hamil, toksemia, Meningkatnya tekanan darah dan kadar protein dalam urin.

sumber foto:3bp blogspot.com
sumber foto:3bp blogspot.com
Selain menjelaskan akibat dari kesehatan yang diakibatkan oleh hamil pada usia dibawah umur (13 tahun-18 tahun). Orangtua (Ibu) dapat menjelaskan dampak buruk lain. Seandainya seorang remaja yang masih sekolah mempunyai anak. Orangtua (Ibu) dapat memberikan beberapa pengertian kepada anaknya seperti:
  • Jika kamu melahiran anak tersebut kamu akan repot. Baik dengan anak yang baru kamu lahirkan maupun dengan sekolah kamu.
  • Biaya yang kamu keluarkan semakin banyak, contohnya dalam membeli popok bayi, biaya imunisasi. Ujung-ujungnya kamu harus berhenti sekolah demi mencari kebutuhan dari si bayi.

Pengertian-pengertian seperti diatas harus ditekankan kepada anak remaja sekarang ini dengan menggunakan bahasa yang halus dan mudah dimengerti. Sehingga si anak dapat mengetahui resiko dari melakukan hubungan di luar nikah, dan ia juga bisa menjaga tubuhnya dengan baik.

Guru di Sekolah

Selama ini guru disekolah kurang menjelaskan tentang kesehatan reproduksi kepada anak-anak didiknya. Bahkan pada saat saya SMA waktu mempelajari masalah alat reproduksi perempuan dan laki-laki guru biologinya kurang menjelaskan, dan berusaha untuk membahas tentang topik reproduksi dengan tidak begitu dalam.

Pada zaman era teknologi sekarang ini seharusnya guru berperan aktif dalam menjelaskan tentang masalah kesehatan reproduksi kepada anak didiknya tentunya dengan menggunakan bahasa yang sederhana, dan mudah dimengerti.

Karena jika guru tidak berperan aktif dalam menjelaskan kepada anak didiknya tentang kesehatan reproduksi. Maka si anak didik yang terpengaruhi dengan media sosial yang banyak menampilkan tentang video-video blue film atau gambar wanita telanjang akan terpengaruhi. Kemudian ia mencari sendiri tentang di google tentan alat-alat reproduksi tersebut, dan kemudian melakukan sama seperti dengan yang ada didalam video blue film yang ia lihat.

Selain daripada menjelaskan tentang keselamatan reproduksi. Guru di sekolah juga dapat berperan dalam menjaga keselamatan reproduksi anak-anak didiknya dengan cara menempel poster-poster seperti dibawah ini.

poster-kekerasan-pada-anak-578efb8b90fdfd50159cd191-1-5795c3f02e7a615b0c78906c.jpg
poster-kekerasan-pada-anak-578efb8b90fdfd50159cd191-1-5795c3f02e7a615b0c78906c.jpg
Pengertian-pengertian seperti diatas harus ditekankan kepada anak remaja sekarang ini dengan menggunakan bahasa yang halus dan mudah dimengerti. Sehingga si anak dapat mengetahui resiko dari melakukan hubungan di luar nikah, dan ia juga bisa menjaga tubuhnya dengan baik.

Guru di Sekolah

Selama ini guru disekolah kurang menjelaskan tentang kesehatan reproduksi kepada anak-anak didiknya. Bahkan pada saat saya SMA waktu mempelajari masalah alat reproduksi perempuan dan laki-laki guru biologinya kurang menjelaskan, dan berusaha untuk membahas tentang topik reproduksi dengan tidak begitu dalam.

Pada zaman era teknologi sekarang ini seharusnya guru berperan aktif dalam menjelaskan tentang masalah kesehatan reproduksi kepada anak didiknya tentunya dengan menggunakan bahasa yang sederhana, dan mudah dimengerti.

Karena jika guru tidak berperan aktif dalam menjelaskan kepada anak didiknya tentang kesehatan reproduksi. Maka si anak didik yang terpengaruhi dengan media sosial yang banyak menampilkan tentang video-video blue film atau gambar wanita telanjang akan terpengaruhi. Kemudian ia mencari sendiri tentang di google tentan alat-alat reproduksi tersebut, dan kemudian melakukan sama seperti dengan yang ada didalam video blue film yang ia lihat.

Selain daripada menjelaskan tentang keselamatan reproduksi. Guru di sekolah juga dapat berperan dalam menjaga keselamatan reproduksi anak-anak didiknya dengan cara menempel poster-poster seperti dibawah ini.

Dengan tujuan anak-anak bisa mencegah. Jika seseorang melakukan seperti yang ada di poster itu terhadap dirinya.

Guru Spiritual

Dalam hal ini guru spiritual adalah ustad dan Kyai (Islam) dan guru sekolah minggu (Protestan). Guru yang termasuk dalam guru spiritual dapat menjelaskan kepada anak-anak didiknya tentang keselamatan reproduksi yaitu salah satu dengannya dengan cara tidak melakukan pacaran yang tidak sehat. Tentunya dalam menjelaskan tentang keselamatan alat reproduksi disertai dengan ayat-ayat suci pendukung sehingga anak-anak lebih percaya.

Beberapa solusi yang dapat digunakan dalam meningkatkan mental remaja Indonesia menjadi lebih baik kedepannya adalah dengan cara:

Pendampingan

Seorang anak yang berada di usia remaja adalah anak yang sedang mencari jati dirinya. Oleh karenanya seorang orang dewasa maklum saja. Jika melihat seorang remaja melakukan berbagai keanehan.

Tetapi yang menjadi masalah adalah saat seorang remaja mencari jati tanpa dibimbing oleh seseorang baik itu orangtua maupun kakak pendamping. Si anak remaja akan berjalan ke jalan yang salah dan akibatnya sangat fatal yaitu masa depannya menjadi taruhan.

Oleh karenanya seorang remaja harus di dampingi oleh seorang pendamping dalam mencari dirinya kedepan. Pendamping yang sangat dianjurkan kepada si anak adalah orangtua. Sebab ia dapat mengikuti setiap proses yang dilakukan oleh anaknya.

Beberapa syarat bagi orangtua untuk menjadi pendamping yang baik buat anaknya adalah:

  • Pendengar yang baik.
  • Tidak mudah menghakimi.
  • Bukan memberikan teguran saat anaknya salah, tetapi memberikan pengertian-pengertian.
  • Tidak terlampau keras dalam mendidik anak dan juga tidak terlampau lembut. Karena terlampau keras anak menjadi pemberontak, dan terlampau lembut anak menjadi seorang yang tidak dapat mandiri dalam menyelesaikan masalahnya.

Pengawasan

Orangtua harus bisa mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan TV kabel setiap harinya dan juga siaran TV yang anak-anaknya tonton setiap harinya. Sehingga anak-anak tidak mengikuti adegan-adegan yang ia lihat di TV dan juga beberapa acara sinetron di TV yang tidak mendidik mental siswa dengan baik.

Akan tetapi dalam pengawasan orangtua kepada anak remajanya. Sebaiknya orangtua menggunakan dengan cara-cara pendekatan yang baik, bukan dengan cara kekerasan seperti memberikan hukuman fisik. Karena seandainya orangtua melakukan dengan cara kekerasaan, pada saat si anak melakukan pelanggaran, misalnya menonton film porn. Maka si anak akan menjadi seorang pemberontak kedepannya.

Ekstrakurikuler

Orangtua dapat menyarankan anak-anaknya mengikuti ekstrakurikuler di sekolah atau les di luar sekolah. Sehingga anak-anak tidak melakukan kegiatan yang jelek seperti menonton video porn, tawuran, tidak berkelahi baik antara teman sekelas maupun antara teman sekolah.

Tujuan dari ekskul akan membuat si anak akan mengasah mentalnya menjadi lebih baik, dan ia tidak berpikir untuk melakukan sesuatu hal yang buruk seperti memperkosa anak perempuan dibawah umur.

Menanamkan sikap Menghargai

Pada zaman modern saat ini, sangat jarang seorang remaja menghormati orang yang lebih tua darinya. Contoh kecilnya beberapa hari yang lalu saat saya sedang menunggu Trans Jogja di Condongcatur, Sleman. Saya melihat seorang mbah sedang berdiri menunggu TJ. Sementara disamping si mbah tersebut. Seorang anak remaja yang berpakaian sekolah dengan begitu nyamannya duduk di samping si mbah tersebut. Seharusnya si anak remaja tersebut mempersilakan si mbah-mbah tersebut untuk duduk di kursinya.

Bukan hanya dalam menghargai oleh yang lebih tua. Tetapi anak remaja sekarang juga kurang menghargai lawan jenisnya. Banyak anak remaja (cowok) sekarang ini melakukan pelecehan seksual kepada lawan jenisnya baik itu di sekolah, angkutan umum.

Selain pelecehan seksual, sekarang ini banyak remaja cowok bertujuan pacaran dengan lawan jenisnya supanya bisa berhubungan badan (ML). Bukan berdasarkan suka sama suka dan membangun hubungan yang positif diantara keduanya.

Oleh karenanya sebaiknya seorang orangtua menanamkan sikap menghargai kepada anaknya semenjak kecil. Contoh kecilnya orangtua melarang anak laki-lakinya masuk sembarangan ke kamar saudara perempuannya, menanamkan sikap menghargai dan menjaga antara anak sesama saudara.

Contoh lainnya adalah saat orangtua bersama dengan anaknya berpapasan dengan seorang kakek di jalan. Orangtua harus memberikan contoh dengan menyapa si kakek tersebut. Sehingga dengan melihat orangtuanya yang menghargai si kakek. Si anak akan meniru hal tersebut.

Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa kesehatan reproduksi, dan mental remaja di Indonesia saat ini bisa dikatakan kurang baik. Oleh karenanya dalam menyelesaikan masalah tersebut tidak hanya bisa diselesaikan oleh lembaga pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Tetapi masalah kesehatan reproduksi dan mental remaja dapat diselesaikan atau setidaknya mengurangi dari tahun ke tahun dengan kerjasama berbagai pihak baik itu pemerintah, orangtua, guru, orang disekitar dan guru spiritual, dll. Meskipun tidak mudah. Jika dimulai dari sekarang dalam menyelesaikan tentang kesehatan reproduksi dan kenakalan remaja. Saya percaya 3-4 tahun kedepan mental remaja-remaja Indonesia menjadi lebih baik. Dengan dibuktikan tidak adanya tawuran antara pelajaran, pemerkosaan yang dilakukan oleh para remaja, begal yang dilakukan oleh remaja dll.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun