Meskipun orangtua adalah pembimbing yang dapat berperan penting dalam menjelaskan tentang kesehatan reproduksi kepada anak-anaknya. Akan tetapi kesehatan reproduksi merupakan sebuah topik yang tabu dibicarakan oleh orangtua di Indonesia. Selama ini kebanyakan orangtua ketika cerita dengan anak-anaknya hanya menyangkut masalah nilai di sekolah, tentang les, dan liburan sekolah hendak kemana.
Sehingga tentang reproduksi kesehatan tidak pernah dibicarakan oleh orangtua kepada anak-anaknya. Tetapi pada era teknologi sekarang ini. Seharusnya orangtua membicarakan tentang reproduksi kesehatan kepada anaknya, Â ciri-ciri anak ketika mulai menginjak remaja misalnya anak perempuan mulai datang bulan dan anak laki-laki mulai mimpi basah, dan tentang masalah pornografi.
Beberapa sarana yang bisa digunakan oleh orangtua dalam menjelaskan tentang reproduksi kesehatan kepada anak-anaknya adalah:
Media
Salah satu yang bisa digunakan oleh orangtua untuk menjelaskan masalah organ reproduksi adalah dengan menggunakan media, baik itu berupa video, poster. Misalnya dengan menggunakan video. Orangtua bersama dengan si anak bisa sambil menonton video tentang perkembangan reproduksi anak sejak ia 10 tahun sampai remaja. Salah satu video dibawah ini bisa digunakan oleh orangtua dalam mendidik anaknya tentang reproduksi.
Setelah menonton video, sebaiknya orangtua kembali menjelaskan tentang video tersebut dengan menggunakan bahasa yang sederhana. Kemudian orangtua meminta pendapat si anak tentang video tersebut.
Obrolan santai antara orangtua dan anak
Salah satu yang membuat anak kurang menjaga keselamatan reproduksinya adalah karena tidak pernah dingatkan orangtua. Misalnya untuk anak perempuannya, seorang ibu harus mengetahui kapan anaknya akan datang bulan. Sehingga pada saat datang bulan, ia dapat menggigatkan kapan anaknya datang bulan. Dan seandainya anaknya belum datang bulan pada waktunya. Maka ia dapat mencari solusi anaknya tersebut agar bisa datang bulan tepat pada waktunya.
Sementara jika orangtua tidak peduli tentang kesehatan reproduksi anaknya. Sebab si anak sibuk dengan pekerjaanya di kantor atau bisnis. Sehingga si anak yang tidak mendapatkan kasih sayang orangtua. Terkadang mencarinya dengan cara yang salah, misalnya dengan pacaran. Kemudian dengan pacarnya melakukan hubungan seks diluar nikah.
Oleh karenanya orangtua usahakan untuk berbicara dengan si anak setidaknya 1 jam dalam 1 hari. Salah satu bahan obrolan yang sangat dianjurkan adalah masalah organ reproduksi dan seks di luar nikah. Jelaskan kepada si anak seandainya ia melakukan hubungan seks diluar nikah pada saat remaja dan kemudian akan hamil. Maka si remaja yang akan hamil tersebut akan mengalami beberapa resiko yaitu: