Aduh apa ya. Saya putuskan menulis dan menceritakan apa yang saya alami beberapa jam ke belakang.
And you know what, kata saya. Namanya Thiru. Dan alis bertaut. Seperti ... Thiru kamu.
Lalu sunyi. Dia tidak menjawab. Saya kikuk. Sudahlah. Saya tutup WA. Menunggu. Pasti dia sedang berpikir.
Diam yang cukup lama.
Sampai saya terbang ke KL. Dari KL ke Medan. Sampai di Medan. Dia masih bungkam. Semoga aman-aman saja di sana.
Aduh, gimana sih ini? Apa saya kirim pesan, is every thing alright? Tapi, ngapain?
Dalam perjalanan Medan-Balige, dia baru muncul.
Who is Thiru?
Hah?Â
I thought, amm... your fiance's name.
No, I said Khiru. K-H-I-R-U.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!