Mohon tunggu...
Ita Siregar
Ita Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Merindu langit dan bumi yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Salah Dengar

7 Juli 2023   06:14 Diperbarui: 7 Juli 2023   06:58 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Thiru. Alis bertaut hitam lebat. Pendeta. Bangladesh. Melayani orang miskin.

Tak sadar mulut saya bersuara keras. Saya mendengar suara sendiri, kaget sendiri. Bagaimana mekanisme ingatan? Tadi masih hang? Memori penuh atau apa?

Petugas tiket sempat mendelik. Saya diam.

Saya ingat seorang perempuan. Yang saya jumpa di KBT, angkutan Balige ke Medan. Saya naik dari Balige, dia dari Siantar. Sepuluh hari lalu.

Ke bandara, kata saya. Saya juga, jawabnya. Oh, jadi tujuan kami sama.

Dia menarik perhatian saya oleh sebab dia berbicara dengan pengucapan kata yang benar dan jelas. Intonasi yang tegas. Seorang yang rajin. Kadang-kadang disisipi bahasa Inggris yang English speaking, dan elegan. 

Rambutnya panjang sebahu, bersinar. Kulit wajahnya bersih berkilau. Kemeja hitamnya berpotongan sederhana. Dia enak dipandang. Dia seorang pelayan Tuhan yang sederhana. Berkelas. Bersih dan tegas. Terbuka dan jelas. 

Dia baru pulang cuti, pulang ke Siantar. Karena ibu meninggal. Dia punya cukup waktu untuk membicarakan soal warisan. Dengan adik-adiknya. Dia anak sulung. Ayah mereka sudah lama meninggal. Orang tua mereka meninggalkan tanah cukup luas dan rumah besar. Dan beberapa aset lain. Yang dipinjam pakai oleh keluarga. Ini dan itu. 

Ia bekerja di Chiang Mai, Thailand. Sudah 7 tahun. Dalam waktu dekat akan pindah ke Bangladesh, mengikuti pelayanan suaminya. Calon suami maksudnya.

Dan ini. Nama calon suaminya: Thiru.

He is from a Christian Indian family generation, katanya. Memperlihatkan foto si laki-laki calon suaminya. Yang paling saya ingat: kedua alis bertaut dan hitam tebal. Seperti ulat bulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun