Mohon tunggu...
Ita Siregar
Ita Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Merindu langit dan bumi yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Salah Dengar

7 Juli 2023   06:14 Diperbarui: 7 Juli 2023   06:58 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yaelah, baru dua menit pisah udah telepon, pikir saya lebay. 

Saya tak berniat mendengar obrolan tapi telinga saya bekerja sukarela. 

Dia berjanji akan pulang setelah dua bulan di Bangladesh. Itu hanya sebentar, baby, katanya. I will call you every night, I promise, honey, katanya.

Hmmh...

Percakapan selesai. Tak sadar saya menoleh ke arahnya. Sekadar protes? Ini ruang publik. Dia menangkap gerakan saya, eh dia sedang mengusap matanya. 

Hah? Dia memproduksi air mata untuk perpisahan dua bulan?

Tanpa saya harap, dia bilang, "I am sorry. My daughter. She's just twelve. She's still crying when I left home."

"Oh I see," saya menatapnya, mengangguk berempati. Semoga dia tahu bahwa  saya tak butuh penjelasan. Tapi buatnya, mungkin gestur saya tidak mengatakan itu.

Lantas saya diserang memori. Kedua alis bertaut itu. Seperti ulat bulu hitam panjang yang membingkai mata. 

Di mana saya melihat wajah ini? Saya berpikir keras. 

Kami berkenalan. Saya kaget ketika dia menyebut namanya: Thiru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun