Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Viralnya "Pick Me Girl" dan "Pick Me Boy": Sebuah Fenomena Manipulasi Perhatian di Era Digital

16 Mei 2024   21:54 Diperbarui: 16 Mei 2024   21:56 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat dapat mempromosikan budaya saling menghargai dan mendukung, serta menentang perundungan dan cyberbullying, untuk menciptakan lingkungan yang lebih positif. 

Ini bisa melibatkan kampanye kesadaran publik, program pendidikan di sekolah, dan inisiatif komunitas yang mendorong empati dan kerjasama.

Organisasi dan institusi juga bisa memainkan peran penting dengan menciptakan kebijakan dan praktik yang mendukung inklusi dan menghargai keragaman. Ini bisa membantu mengurangi tekanan untuk berperilaku dengan cara tertentu demi mendapatkan validasi atau penerimaan.

Pada Tingkat Media Sosial

Platform media sosial dapat menerapkan kebijakan yang meminimalkan konten yang mempromosikan "pick me culture" dan mendorong interaksi yang lebih konstruktif. 

Ini bisa melibatkan perubahan algoritma untuk mengurangi insentif bagi perilaku manipulatif, serta menyediakan alat dan sumber daya untuk mendukung kesehatan mental pengguna.

Platform juga bisa berkolaborasi dengan ahli kesehatan mental dan organisasi non-profit untuk menyediakan pendidikan dan dukungan bagi pengguna yang mungkin terpengaruh oleh tekanan untuk mendapatkan validasi online. Ini bisa termasuk kampanye kesadaran, sumber daya online, dan dukungan peer-to-peer.

"Pick Me Culture" adalah fenomena kompleks yang mencerminkan kebutuhan manusia untuk validasi dan pengakuan di era digital. Memahami ciri-ciri, dampak, dan akar penyebabnya dapat membantu kita untuk menanggulangi budaya ini dan membangun komunitas online yang lebih positif dan suportif.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana media sosial dapat memperkuat kebutuhan manusia untuk validasi dan bagaimana tekanan untuk mendapatkan perhatian dapat mempengaruhi perilaku kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun