3. Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?
Jawaban:
Rencana ke depannya, kedua pimpinan sekolah tersebut, saat menghadapi dilema etikaakan mengambil beberapa langkah. Mereka dapat mengevaluasi keputusan mereka dengan kode etik, serta mempertimbangkan pertanyaan mendasar etika. Langkah-langkah ini membantu memastikan keputusan memenuhi standar etika.Â
Dilema etika sering terkait dengan tanggung jawab publik dan kepentingan pribadi. Para pemimpin harus mengukur perilaku mereka terhadap kode etik, dan menanyakan pertanyaan mendasar seperti, "Apakah ini etis?" Dengan mempertimbangkan nilai etika, kepatuhan pada kode etik, dan pertanyaan mendasar, pimpinan dapat menghadapi dilema etika secara efektif dalam pengambilan keputusan.
4. Bagaimana cara Anda akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika di lingkungan Anda, terhadap murid-murid Anda, dan rekan guru Anda? Kapan Anda akan menerapkannya?
Jawaban:
Saya akan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dalam setiap dilema etika yang timbul, baik dengan murid maupun rekan guru. Langkah-langkah termasuk mengenali nilai-nilai yang bertentangan, menentukan pihak yang terlibat, mengumpulkan informasi relevan, mengidentifikasi pilihan, mengevaluasi sesuai nilai etika, memilih pilihan terbaik, bertindak sesuai pilihan, merefleksikan keputusan, dan belajar dari pengalaman.Â
Langkah-langkah ini penting dalam situasi seperti pelanggaran etika, keputusan yang mempengaruhi murid, atau rekan guru. Saya juga akan menawarkan bantuan langkah-langkah ini kepada rekan guru yang menghadapi dilema etika untuk memastikan keputusan sesuai dengan standar etika dan integritas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H