Wawancara dengan Ibu Tuti Sutarsanah, M.Pd., Kepala Sekolah
Prolog:
Pewawancara: Selamat pagi, Ibu Kepala. Terima kasih atas waktunya untuk wawancara hari ini.
Kepala Sekolah: Selamat pagi. Sama-sama, senang bisa berbagi pengalaman. Silakan, apa yang ingin ditanyakan?
Pewawancara: Fokus kita hari ini adalah tentang pengambilan keputusan etis dalam lingkungan sekolah. Sebagai kepala sekolah yang berpengalaman, saya ingin tahu bagaimana Ibu menangani situasi dilema etika. Mari kita mulai dengan pertanyaan pertama:
Pertanyaan:
1. Bagaimana Ibu mengenali kasus dilema etika atau bujukan moral?
Kepala Sekolah: Ada beberapa tanda yang bisa membantu kita mengenali dilema etika, seperti:
1. Adanya dua pilihan yang sama-sama menarik dan mengandung nilai kebaikan.
2. Adanya rasa keraguan dan kebimbangan dalam memilih salah satu pilihan.
3. Adanya potensi konsekuensi negatif dari setiap pilihan.
4. Adanya rasa tidak nyaman atau perasaan bersalah saat memilih salah satu pilihan.
Contoh:
Ketika seorang siswa berprestasi ingin mewakili sekolah dalam dua lomba yang diadakan pada waktu yang sama.
2. Bagaimana proses pengambilan keputusan di sekolah Ibu ketika terdapat dua kepentingan yang sama-sama benar atau mengandung nilai kebajikan?
Kepala Sekolah: Di sekolah kami, kami memiliki tim khusus yang terdiri dari guru, staf, dan orang tua murid untuk membahas kasus dilema etika. Tim ini akan: