CGP: "Apa saja tantangan utama yang Anda hadapi saat mengambil keputusan dalam kasus dilema etika?"
Kepala Sekolah: "Tantangan utama yang kami hadapi adalah ketika harus memprioritaskan keputusan di antara kepentingan yang sama-sama benar atau mengandung nilai kebajikan."
CGP: "Apakah Anda memiliki jadwal khusus atau tatakala dalam menyelesaikan kasus dilema etika?"
Kepala Sekolah: "Kami tidak memiliki jadwal khusus, namun penyelesaian kasus dilema etika disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan kepentingan."
CGP: "Apakah ada orang atau faktor-faktor tertentu yang membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika?"
Kepala Sekolah: "Orang-orang yang membantu kami dalam pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika adalah komite sekolah, orang tua/wali murid, dan pihak yang terlibat langsung dalam situasi tersebut."
CGP: "Apa pelajaran utama yang Anda dapatkan dari pengalaman Anda dalam mengambil keputusan dilema etika?"
Kepala Sekolah: "Pelajaran utama yang kami dapatkan adalah pentingnya musyawarah, kolaborasi, dan cara berpikir berbasis rasa peduli dalam mengambil keputusan dilema etika."
CGP: "Terima kasih banyak, Pak/Ibu Kepala Sekolah, atas kesempatan ini. Saya sangat menghargai diskusi yang telah kita lakukan. Semoga informasi yang saya bagikan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengambilan keputusan di lingkungan sekolah."
Kepala Sekolah: "Terima kasih juga, CGP. Saya mengapresiasi waktumu untuk berbagi pengalaman dan pandangan Anda. Semoga kita dapat terus berkolaborasi untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan di sekolah ini."
Wawancara kedua dilakukan di SMP Negeri 9 Sumedang, bersama kepala sekolah, Ibu  Tuti Sutarsanah, S.Pd.M.Pd. Berikut adalah hasil wawancara: