Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Eksplorasi Konsep Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional

4 November 2023   18:00 Diperbarui: 4 November 2023   18:17 28354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


D.2. Integrasi dalam Praktek Mengajar Guru dan Kurikulum Akademik


Dalam rangka mengintegrasikan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, tujuan KSE harus diintegrasikan ke dalam konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi akademik, seni, musik, dan pendidikan jasmani. Contoh RPP untuk TK - SMP memberikan panduan untuk mengintegrasikan KSE dalam tiga fase pembelajaran: pembukaan hangat, kegiatan inti yang melibatkan, dan penutupan optimistik. Dengan metode ini, guru dapat memfasilitasi perkembangan KSE murid melalui pendekatan yang terstruktur dalam proses belajar-mengajar.


Refleksi D.2


Sebelumnya, saya berpikir bahwa pembelajaran sosial emosional hanya terbatas pada kelas khusus atau aktivitas ekstrakurikuler. Namun, RPP TK - SMP mengungkapkan bahwa pembelajaran sosial emosional dapat diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran dan kegiatan sekolah.


Ternyata, pembelajaran sosial emosional adalah elemen penting dalam pendidikan. Keterampilan ini mendukung kesuksesan dalam belajar, interaksi sosial, dan kehidupan sehari-hari.


Sebagai ide pembelajaran baru, saya akan menerapkan pembelajaran berbasis proyek. Metode ini membantu murid mengembangkan keterampilan sosial emosional dengan cara yang menyenangkan. Misalnya, proyek "Membangun Komunitas" memungkinkan kolaborasi tim dalam menetapkan aturan dan tujuan bersama.


Refleksi ini juga menyoroti pentingnya relevansi, umpan balik positif, dan keterlibatan orang tua dalam pembelajaran sosial emosional.


D.3. Menciptakan Iklim Kelas dan Budaya Sekolah


Sebelumnya, saya berpikir bahwa menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah yang positif adalah tanggung jawab utama guru. Namun, video tersebut mengingatkan bahwa semua pihak, termasuk guru, murid, orang tua, dan komunitas, bertanggung jawab untuk menciptakan iklim yang positif.


Ternyata, kolaborasi dari semua pihak adalah kunci dalam menciptakan iklim yang positif di sekolah. Guru harus menciptakan lingkungan kelas yang aman dan nyaman, sambil mengajarkan keterampilan sosial emosional. Murid perlu saling menghormati dan berpartisipasi aktif. Orang tua mendukung pembelajaran sosial emosional, dan komunitas mendukung sekolah.
Sebagai ide baru, saya akan menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk mengembangkan keterampilan sosial emosional. Proyek "Membangun Komunitas" dan "Menyelesaikan Konflik" adalah contohnya.


Saya ingin mempelajari lebih lanjut tentang membangun hubungan positif dengan murid, menciptakan lingkungan yang aman, dan mengajarkan keterampilan sosial emosional penting untuk menjadi guru yang efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun