Keluarga & Komunitas:
Pelibatan Keluarga: Keluarga dan sekolah bekerja sama untuk mendukung perkembangan sosial, emosional, dan akademik murid.
Kemitraan dengan Komunitas: Pendidik, tenaga kependidikan, dan mitra masyarakat bersinergi dalam upaya PSE, termasuk kegiatan di luar sekolah.
Sistem Peningkatan Berkelanjutan: Data dan artefak digunakan untuk memantau kemajuan, memperbaiki praktik, dan kebijakan terkait PSE.
Penerapan PSE melibatkan kerja sama dalam tiga lingkungan: keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan kolaborasi, pendidikan berkualitas dan kesejahteraan murid dapat terwujud, mengikuti prinsip pendidikan Tri Sentra oleh Ki Hajar Dewantara.
D.1. Pengajaran Eksplisit
Penerapan PSE melalui pengajaran eksplisit memastikan konsistensi dalam pengembangan kompetensi sosial dan emosional murid dengan menghargai keragaman budaya. Pengajaran eksplisit KSE dapat dilakukan melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler serta proyek sekolah rutin. Pendidik dapat mengajarkan kompetensi sosial dan emosional secara langsung melalui berbagai cara.
Refleksi D.1a. Kesadaran diri
Dulu, saya berpikir bahwa mengajar kesadaran diri dalam pembelajaran sosial dan emosional (KSE) akan rumit dan memakan banyak waktu dalam perencanaan. Tapi, setelah memeriksa RPP ini, saya menyadari bahwa pengajaran eksplisit KSE dapat diintegrasikan dengan mudah dalam aktivitas sehari-hari di kelas. Saya sangat terkesan dengan bagaimana RPP ini menggabungkan kesadaran diri ke dalam mata pelajaran yang ada, seperti bahasa Indonesia, sehingga siswa dapat memahami dan mengembangkan kompetensi kesadaran diri sejalan dengan kurikulum yang ada.
Saya memiliki ide baru untuk mengajar: saya akan mengintegrasikan konsep kesadaran diri ke dalam mata pelajaran saya, memungkinkan siswa untuk lebih memahami diri mereka sendiri, emosi, dan cara mereka merespons situasi sehari-hari. Saya akan merancang rencana pembelajaran yang lebih eksplisit dalam mengajarkan kesadaran diri, sebagaimana yang ditunjukkan dalam RPP ini, untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan mereka di bidang ini.
Refleksi D.1b - Manajemen Diri:
Pada awalnya, saya menganggap pengajaran manajemen diri dalam Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) akan menjadi tugas yang rumit. Namun, setelah memeriksa RPP ini, saya menyadari bahwa pengajaran eksplisit manajemen diri dapat dilakukan dengan pendekatan yang terstruktur dan dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran yang ada.
Saya sangat terkesan dengan cara RPP ini mengintegrasikan manajemen diri ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia, memberikan siswa peluang untuk memahami dan mengembangkan kemampuan mengatur diri mereka dalam situasi sehari-hari. Ini memungkinkan siswa belajar bagaimana mengelola waktu, emosi, dan tindakan mereka dengan lebih baik.
Sebagai ide pembelajaran baru yang akan saya terapkan, saya akan mencoba mengintegrasikan manajemen diri ke dalam mata pelajaran saya, sebagaimana yang ditunjukkan dalam RPP ini. Saya akan mencari cara kreatif untuk mengajarkan siswa tentang bagaimana mengatur diri mereka dalam konteks pembelajaran. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari dan mencapai tujuan akademik mereka.