Istri juga bisa keluar rumah, membantu suami mencari nafkah, atau karena ia ingin aktualisasi diri dan memanfaatkan ilmu yang didapat di bangku kuliah.
Bila istri ikut membantu mencari nafkah. Maka, diferensiasi peran dalam hal ini bersifat fleksibel. Suami juga harus turun tangan membantu istri menuntaskan pekerjaan rumah.Â
Pembagian peran yang amat indah dan romantis dalam hal menyelesaikan pekerjaan rumah. Umpama : istri mencuci, suami menjemur; istri memasak, suami memotong sayur dan mengulek bumbu; istri menyapu, suami mengepel lantai.Â
Hubungan antara suami dan istri tidak bergerak secara vertikal. Ada atasan dan yang menjadi bawahan. Tapi, hubungan tersebut bergerak secara horijontal. Suami adalah mitra bagi istri.
Kedudukan ini menempatkan rumah tangga sebagai sebuah lembaga. Di mana didalamnya ada suami, istri, dan anak-anak sebagai anggota keluarga.Â
Setiap anggota keluarga tersebut menjalankan perannya dengan baik, dengan menggunakan prinsip saling menghargai dan kasih sayang.
Karena hidup berumah tangga, tidak sekedar life together, tapi love tigether. Selamat mencoba. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H