Bila dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Maka, usia kita tidak akan panjang. Karena, ketika kesehatan memburuk, takdir kematian terasa semakin dekat.
2.Kapamalian hubungannya dengan sikap kita terhadap sesama manusia.
a. Ulah sok ngadegungkeun sirah budak, pamali bisi matak bodo. Artinya tidak boleh memukul kepala anak, akibatnya anak tersebut akan bodoh.Â
Jika kita sering memukul anak, maka bukan saja kemunduran prestasi atau kebodohan yang didapat.
Namun, banyak hal buruk akan terjadi pada anak tersebut. Seperti depresi, merasa tidak disayangi oleh orangtua, merasa diabaikan, tidak dihargai dan lain-lain. Oleh karena itu, jangan dilakukan, ya. Nanti, jika anak kita bodoh, siapa yang sedih. Kita juga, ya.
b. Ulah neunggeul tonggong budak, pamali bisi teunggar kalongeun. Artinya dilarang memukul punggung anak, akibatnya anak tersebut akan sering melamun.Â
Memang, ya Kompasianer. Memukul itu, bagian mana pun dari badan anak. Tentu saja tidak diperbolehkan. Karena akan mengakibatkan rasa sakit dan dampak yang buruk. Saya juga pernah mengalaminya sendiri, memang kaget dan terasa sakit ya.Â
Sebagai informasi, di bagian punggung kita ada tulang punggung yang berfungsi untuk menopang. Sehingga badan dapat berdiri dengan tegak dan sempurna. Adanya pukulan pada bagian tersebut, akan mengakibatkan anak menderita cedera saraf tulang belakang atau spinal cord injury.Â
Cedera ini bisa menyebabkan dampak permanen pada kekuatan, sensasi, dan fungsi organ tubuh yang lain. So, hati-hati ya, Kompasianer! Jangan sembarangan memukul anak.
c. Ulah nnggor batur ku uyah, pamali bisi babari kasurupan. Artinya, tidak boleh melempar orang lain dengan garam, akibatnya Anda akan mudah kemasukan setan atau 'kesurupan'.Â
Ya iya, Kompasianer. Bila kita bersikap julid dan jahat pada orang lain. Maka, tentu saja orang tersebut akan berusaha untuk membalas perbuatan kita. Tentu saja, dengan berbagai cara.Â