Zahra masih berbaring bermalas-malasan, sementara ayah sedang asyik chat. Katanya sedang mengirim bukti transfer pada panitia lomba.
Wajah ayah terlihat serius.Â
Suara adzan ashar bergema.
"Ayah, sudah adzan ashar tuh, nggak ke masjid?" Zahra mengingat kan ayah yang masih tak beranjak.
"Iya, sebentar!" Lagi ngirim bukti transfer buat panitia lomba" balas ayah.
"Lomba kok bayar?"Â
"Eh, bukan lomba. Tapi webinar!" Balas ayah terbata.
Zahra segera gegas ke belakang untuk mengambil air wudhu.
####
Ayah, terlihat capek. Sepulang dari masjid langsung tidur.
Dengkurnya pelan. Mungkin pekerjaan membuat nya lelah.
Tiba-tiba telepon ayah berdering. Zahra tak tega membangunkan ayah di sampingnya.
Diangkatnya telpon dari aplikasi WA. Tertulis Ainy Batuk. Nama yang aneh. Apakah Ainy sedang sakit batuk? Apakah batuk terus sehingga dinamai begitu?
Zahra mengangkat telepon.
"Assalamualaikum...!" Terdengar suara perempuan.
"Wa'alaikumsalam...!" Zahra menjawab telepon. Tapi telepon langsung dimatikan.
Zahra melongo. Siapa ini? Salah satu perempuan yang sedang dekat dengan ayahkah?
Semoga tidak terjadi hubungan berbahaya di antara mereka.
Terlihat chat WA ayah dengan akun WA yang dinamai ayah Ainy Batuk. Konyolnya, profilnya gambar animasi suami istri bergandengan tangan berbaju takwa dan wanitanya berniqab . Kenapa malah chat mesra dengan lelaki bukan suaminya???
Pengin ke surga tapi bermaksiat? Ah....mungkin kiamat sudah dekat.
Zahra bimbang. Antara membiarkan atau membaca pesannya.
Ingin membangunkan Ayah, kasihan tidurnya pulas dan terlihat capek.
Lansia seperti ayah, memang harus istirahat dan lebih banyak beribadah, mendekatkan diri pada Allah.
Ayah tidak bisa dicegah, kalau tidur sampai malam. Entah apa yang membuatnya betah berjam-jam di depan laptop dan memainkan gawai.
"Adik, Kakak kangen kamu, Dik!Lama tidak balas chat."
Zahra terkesiap membaca sekilas pesan WA ayah usai telepon  dimatikan.
Dengan siapa ayah kangen-kangenan? Apakah dengan temannya sesama lansia seperti biasanya? Mantan teman kuliah? Atau teman kerja?
Siapa Ainy Batuk, kekasih gelap ayah? Mantan murid pecinta alam yang sering berbagi puisi pengantar tidur?
" Hati-hati kalau ketahuan ibu, dik. Jangan sampai add fbnya. Tadi aku bilang nya transfer uang untuk admin lomba!"Â
Hemmm..mereka menyebut Zahra, Ibu.
"Iya Kakak, Adik kan adminnya hatimu!"
"Iya!"
"Adik tenang kalau naik gunung sama kakak!"
Kemudian sama-sama berbagi emoticon tertawa
 Admin hatimu? Gombal banget. Padahal bilang nya ayah perempuan ini hanya genggek yang suka nya kawin cerai. Kalau ngechat dibilang nya admin hati. Duh..duh ..mau-maunya dikibulin. Apakah perempuan ini juga jatuh cinta pada ayah sehingga sampai ge er seolah -olah betul-betul dicintai, bukan hanya karena gampang diajak mesum?
Ya Allah. Zahra berasa membaca roman picisan 2 anak manusia yang dimabuk cinta.
" Kamu ke mana sih Dik, Â lama tidak ngechat. Aku sendirian nih. Kangen, cuma bisa memandang dan menciumi foto mu..!" Ini mumpung Ibu sedang liputan di MI dekat rumah. Pokoknya aman."Â
"Suamiku di rumah, Kak. Aku nggak berani!" Nomer kakak yang lama juga sudah diblokir suami.Â
"Besok kalau suami tugas luar, Ana chat Kakak. Adik juga ingin selalu bersama kakak. Sampai kaya ngidam nih. Afwan ya,Kak!"
"HPku juga qadarullah tidak ada pulsa, Kak. Semua nama laki-laki dihapus dan diblokir suami."
"Oke, nih kukirim paket buat sebulan biar tidak kehabisan. Ganti aplikasi lain,ya. Jangan khawatir, profil kakak sudah kakak ganti."Â Balas ayah.
Ya, Allah. Pantas profil WAÂ yang biasanya gambar Selfi, narsisnya ayah diganti baitullah.
"Ku transfer buat jajan anak juga, ya!"
"Cium jauh dulu ya, Dik!" Nanti ku telepon. Aku lagi sibuk di lab nih!"
Astaghfirullah...Zahra mengelus dada. Jantungnya hampir copot.
Jadi bilangnya transfer biaya lomba ternyata mentransfer uang buat Ainy batuk, yang dibilangnya admin lomba?
Jadi alasan ayah biasa  lama-lama di lab sekolah hanya agar bebas menelepon dan ngechat Ainy Batuk?Â
Tidur sampai jauh malam hanya untuk asyik-asyikan chat mesum, ciam cium melulu dengan Ainy?Â
Juga ngechat perempuan-perempuan lain, yang disebut ayah sebagai genggek bergantian setiap malam?
Padahal Ainy  perempuan bersuami yang suaminya bekerja keras mencari nafkah dan keluar di jalan Allah, tapi saat suaminya dapat orderan keluar kota malah dimanfaatkan untuk chat dengan laki-laki lain yang bisa memenuhi syahwatnya?
Apakah Ayah juga tidak punya hati? Menginjak-injak harga diri suami selingkuhannya, sekaligus menginjak-injak harga diri istri nya? Bahkan merendahkan diri sendiri.
Selama ini Zahra diam saat ayah merayu para perempuan single. Segala rasa tidak nyaman sudah dibuangnya jauh-jauh. Kata Ayah itu sekedar mengikuti pergaulan.
Mesra-mesraan dan genit-genitan ngechat sesama teman lansia dan teman yang sama-sama keblinger. Bahkan telepon -teleponan. Meski kalau telpon di rumah speakernya dihidupkan, jadi Zahra pasti tahu, siapa perempuan yang suka telepon ayah, dan apa yang dibicarakan.
Pergaulan macam apa yang diikuti ayah???
Zahra tidak bisa memaksa ayah menjauhi perempuan -perempuan yang jumlahnya tak terhitung. Bahkan banyak mantan murid yang dichatnya, ingin mengulang kenangan saat muda, naksir muridnya belum kesampaian, sampai sekarang masih ada rasa dan baru sekarang berani diungkapkan. Bahkan banyak yang dichat dengan rayuan , "siapa tahu takdir mempertemukan". Duh, apa sih maunya ayah?
Padahal kini muridnya juga sudah pada punya suami. Semuanya Dibilang murid kesayangan, dan dulu ditaksir tapi belum mau, mau dilamarlah tapi nggak kesampaian. Ada yang dikasih silverqueen karena ditaksir, tapi nggak paham. Hampir semua isi chatnya untuk banyak mantan murid perempuan seperti itu. Sama. Modus banget. Â Tapi kok ya ada juga yang baper.Â
Ada yang tetap sopan dan teguh, menghargai mantan gurunya. Sekedar menjawab chat demi kesopanan, dan tetap jadi perempuan terhormat.
Tapi ternyata ada juga  yang tak kalah genit dan kini asyik masyuk dengan ayah. Kata ayah, mereka itu "Genggek", jadi hanya untuk mainan saja. Perempuan yang tidak menjaga kehormatan dan mau melayani laki-laki yang tidak halal baginya. Kalau di sini dinamai Genggek.
Tapi, kenapa saat chat begitu mesra, seolah Ayah betul-betul serius pada para perempuan jablay yang mudah termakan rayuan? Apa itu yang dinamakan modus garangan?
Cinta tidak bisa dipaksa. Banyak perempuan kesepian, bahkan sudah bersuami yang masuk dalam pergaulan ayah yang disebut ayah sebagai genggek. Hanya sekedar untuk hiburan,dan biar dianggap gaul. Tapi  sangat berbahaya kalau kebablasan dan mengancam keutuhan rumah tangga. Membuat Zahra ragu, apakah ayah cukup dewasa untuk memahami arti pernikahan. Ternyata betul, kedewasaan tidak ditentukan oleh umur.Â
Apa yang ada di pikiran para perempuan yang dirayu ayah? Apa ayah nggak berpikir kalau itu membuat mereka berpikir ayah tidak menyukai dan bermasalah dengan istrinya? Keharmonisan hanyalah pura-pura dan pencitraan? Bahkan mungkin mereka mengira ayah serius naksir para genggek itu?
Padahal dulu Ayah yang ngotot ingin menikah saat Zahra masih kuliah dengan alasan menghindari zina. Kenapa sekarang justru semua perempuan ingin dizinainya?
Apakah ayah tidak berpikir itu membuat malu dan menyakiti keluarga? Kenapa ayah justru seperti laki-laki bebas yang tak paham batasan pergaulan, padahal seolah - olah memposisikan diri seperti orang alim yang paham agama, tapi kenyataannya justru sebaliknya.Â
Apakah ayah puber kedua? Tapi kenapa puber kedua sejak dulu sampai hampir pensiun tidak berhenti? Apakah sebenarnya ayah memang lelaki hidung belang dan mata keranjang?
Atau ayah mengalami gangguan kejiwaan?
NPD? Narcissistic personality disorder, yang ciri-ciri nya persis seperti ayah?
Di mana akhlak ayah yang biasa berpakaian alim dan rajin beribadah? Hanya pencitraan?
Mengapa begitu lapar dan rakus merayu banyak perempuan?
Bahkan yang sudah bersuami. Ini sangat berbahaya. Dosa zina dan menggauli istri orang berlipat-lipat dosanya.
Bahkan kata pak Ustadz, selingkuh akan membawa pada dosa besar yang tak terampuni. Dusta itu pasti, sebab orang yang selingkuh pasti akan bersikeras berdusta untuk menutupi perselingkuhan nya.Â
Selingkuh juga mengingkari janji pernikahan. Dan pasti berkhianat pada pasangan halal nya.
"Aku cuma bisa memandang fotomu nih, Dik. Sendiri dalam sepi tanpa dirimu di sisiku. Kasih foto yang lain, Dik!"
"Nanti ya, Kak. Aku menata hati dulu. Nanti pasti Ana kasih foto lagi. Tapi bayar! Eh bercanda!"
"Alhamdulillah, suami ada kerjaan ke luar kota sampai Minggu malam, Kak!"Adik mau puas-puasin sama kakak!"
Duh, apa seperti ini yang dinamakan genggek, seperti kata ayah? Bersyukur ditinggal suami ke luar kota sehingga bebas asyik -asyikan sama  suami orang?
Zahra geleng-geleng kepala.
Rupanya ayah sedang mabuk kepayang, sampai lupa kalau sudah punya keluarga yang perlu dijaga kehormatannya, bukan berlaku jalang seperti itu dengan genggek bersuami, yang hanya mendatangkan aib. Apakah ini pengaruh circle pertemanan yang menganggap selingkuh adalah hal biasa di komunitasnya?
Ah, ayah. Kenapa di usia senja ini tidak memperbanyak ibadah malah mengumbar syahwat?
"Ya, Allah. Sadarkanlah Ayah. Jangan biarkan dia berada dalam kesesatan dan kemaksiatan di usia senjanya. Jangan biarkan dia menghadapi ajal  dalam kesesatan dan su'ul khatimah.
"Bukakanlah hatinya, ya Allah!"
Zahra berlinang air mata. Ketegarannya sebagai perempuan runtuh. Dia benar-benar merasa  tidak mengenal ayah. Laki-laki yang selama ini dianggap nya alim dan taat beribadah ternyata begitu lemah dan mudah terjerumus dalam syahwat wanita yang tak halal baginya. Merayu wanita siapa saja yang mau dirayunya, tanpa memikirkan perasaan Zahra. Merasa hebat jika perempuan-perempuan genggek yang dirayunya meladeninya.
Bahkan berzina dengan perempuan bersuami sangat berat hukumannya.
Sungguh Allah sang pembolak balik hati.
Allah yang menaikkan derajat seseorang, dan Allah pula yang akan menghinakannya.
Ting!!!
Pesan WA pribadi masuk di HP Zahra.
Ditaruhnya HP ayah, dan diambil HPnya sendiri.
Prasojo.Â
Salah satu temannya di dunia maya yang suka ngechat dan mengajak ngobrol. Tapi Zahra hanya menanggapi sekedarnya.
Terkadang ada yang merayu seperti ayah, tapi Zahra hanya tersenyum. Dia tak pernah menanggapi.
Terkadang memang banyak lelaki hidung belang dan mata keranjang di dunia Maya.
Kalau ada yang kurang ajar, Zahra langsung memblokirnya.
Kalau yang sopan dan mengajak ngobrol biasanya sesekali Zahra tanggapi.Â
"Zahra, aku serius!"
Zahra mengerutkan kening. Apa maksudnya?
"Aku juga tidak ingin pacaran!"
"Maksudnya?"
Zahra tak mengerti dengan lelaki ini. Biasanya mereka juga cuma ngobrol biasa.
"Aku mau datang pada ayah untuk melamarmu!"
Zahra langsung melototÂ
"Ayah siapa?"
"Ayahmu Zahra. Yang biasa kamu ceritakan!"
"Ayah itu suamiku!!!
Zahra membanting ponselnya ke kasur. Dunia ini betul-betul panggung sandiwara!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI