Aku menoleh ke arah yang ditunjuk suamiku. Dari seberang jalan, sebuah bayangan putih, dengan rambut putih panjang, terlihat menyeberang menuju ke arah kami.
Aku terkesiap. Apalagi suasana remang gelap. Dan ini malam Jumat Kliwon.
"Ini es teh dan teh tawarnya!" Bayangan itu tepat berhenti di depan kami sambil membawa 2 gelas minum.
Aku nyengir lega.
"Terima kasih ya,Pak!"
"Sama-sama!"Â
Bapak tua berambut putih panjang, dengan kumis dan jenggot putih yang juga panjang itu rupanya penjual es di seberang jalan.
Berhubung penjual tahu Tek hanya berjualan kacang ijo dan tidak berjualan minuman lain, maka dipesankan dari seberang jalan.
Hemmm..mungkin penjualnya sengaja ngeprank. Atau memang begitu biasanya. Entahlah.
Tak lama pesanan kami siap. Kami agak ragu untuk mencicipinya, karena gelap, yang terlihat semua serba hitam.Â