Setelah membangunkan Alif,memandikan Putra kesayangan ku, dan memberitahukan Alif bahwa sebentar lagi Ayahnya akan menjemput Alif dan Bunda untuk pergi ke Pantai. Alif bersorak senang, tertawa bahagia menanti Ayahnya pulang dari kantor. Aku bergegas mandi dan berwudhu, empat rakaat sunat dhuha ku mengawali pagi ini, pagi yang penuh dengan kebahagian dihatiku.
Ucapan Syukur terus mengalir dalam doaku dipagi ini, airmata bahagia ku nikmati dengan rasa ringan di batinku. Kasih sayang yang tertunda diantara kami telah Allah kembalikan, Allah akan mengabulkan doa hambaNya pada saat yang tepat.
"Assalamu'alaikum" Suara hangat suamiku memberi salam, aku mendengar bunyi suara kaki Alif berlari dalam pelukannya, Alif dan Ayahnya menghampiri aku di kamar, aku yang sedang melipat sajadahku setelah Shalat sunat Dhuha, merasa sangat bahagia di hampiri oleh suami. Aku raih tangannya, aku salami dan mencium lembut tangan kekarnya, menumpahkan semua rasa sesaknya rindu. Suamiku membawa aku dalam dekapan hangatnya, kita bertiga berpelukan, tersenyum bahagia, kebahagiaan yang tertunda, yang kini kuraih kembali karena Rahmat Allah atas kesabaran ku.
Ah... Memang sabar itu berakhir indah.
***Â
Catatan :
Meunasah =Â Sebuah bangunan berbentuk seperti Mushalla atau Langgar, yang terdapat di setiap Desa di Aceh,berfungsi sebagai tempat ibadah,tempat musyawarah,pengajian dan sebagai tempat acara sosial keagamaan lainnya.
Banda Aceh, 12 Juli 2020
Ismuziani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H