Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Menurut Weber (Satori dan Komariah, 2009) menjelaskan bahwa analisis isi adalah suatu metode yang menggunakan serangkaian kumpulan perangkat langkah sehinggah menhasilkan kesimpulan yang valid dengan sumber dari buku ataupun dokumen. Pendapat tersebut ditunjang oleh pendapat dari Holsti (Satori dan Komariah, 2009) analisis isi merupakan suatu teknik analisis yang berguna untuk sarana menghasilkan suatu kesimpulan dalam melewati penemuan ciri-ciri pesan adanya proses analisis yang faktual dan teratur,
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Berikut di bawah ini merupakan hasil telaah secara lebih lengkap mengenai tingkat self-efficacy akademik yang ada pada siswa.
- Jurnal pertama, dengan judul “Upaya Peningkatan Self-Efficacy dengan Teknik Symbolic Modelling pada Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri 7 Banjarmasin” (2018), dalam penelitian tersebut menggunakan subjek 4 siswa kelas VIII-A SMPN 7 Banjarmasin yang termasuk mempunyai taraf self-efficacy akademik rendah dengan mengimplementasikan konsep perlakuan pretest sebelum diberikan treatment dan posttest setelah diberikannya treatment.
- Jurnal kedua, dengan judul “Keefektifan Teknik Modeling berbasis Sinema Edukasi untuk Meningkatkan Efikasi Diri Akademik Siswa SMP” (2019), dalam penelitian tersebut memberikan gambaran adanya self-efficacy akademik yang rendah sebanyak 10 siswa. Hal itu diperoleh dari diberikannya skala pengukuran mengenai self-efficacy akademik siswaJurnal ketiga, dengan judul “Peningkatan Efikasi Diri melalui Konseling Kelompok Teknik Modeling pada Siswa SMP” (2020), dalam penelitian tersebut tingkat self-efficacy akademik diperoleh menggunakan pengukuran skala self-efficacy dalam belajar diperoleh hasil dari 60 siswa terdapat 8 siswa tergolong katagori rendah, 38 siswa tergolong katagori sedang, dan 14 siswa tergolong katagori tinggi.
- Jurnal keempat, dengan judul “Efektivitas Model Konseling Behavioral Teknik Modeling untuk Meningkatkan Efikasi Diri Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Singaraja Tahun Pelajaran 2013/2014” (2013), dalam penelitian tersebut menggambarkan adanya 118 siswa tergolong katagori self-efficacy akademik rendah, data diperoleh melalui skala pengukuran self-efficacy dalam lingkup akademik. Hal itu terlihat dari karakteristik siswa yang tidak percaya diri pada kemampuan belajar yang dimilikinya, mencontek saat ujian, dan takut untuk bertanya pada guru.
Berdasarkan 4 jurnal di atas menunjukkan bahwa setiap sekolah di jenjang SMP terdapat siswa yang tergolong tingkat self-efficacy akademik yang rendah sehinggah menghambat kegiatan belajar dan pencapaian hasil akhir. Karakteristik yang terlihat mucul pada siswa yang memiliki self-efficacy akademik rendah seperti halnya pasif dalam proses pembelajaran, rendah diri pada kemampuan yang dimiliki, tidak yakin pada kemampuan belajarnya, mencotek pada saat ujian, tidak berani bertanya pada guru ketika ada hal yang belum dimengerti, hilangnya motivasi diri untuk menyelesaikan tugas, menunda-nunda tugas dari guru, mengandalkan bantuan teman untuk bisa menyelesaikan tugas, gugup saat ujian dan binggung ketika mengerjakan ujian.
Sasaran dari penggunaan teknik modelling ini untuk self-efficacy akademik juga memiliki variasi yang cukup beragam di jenjang pendidikan, khususnya ditingkat SMP yang sudah menyebar di berbagai sekolah di negara Indonesia. Berikut ini rincian dari empat jurnal yang sebagai rujukan tadi mengenai sasaran penggunaan teknik modelling untuk self-efficacy akademik.
Tabel 2. Sasaran Penggunaan Teknik Modelling Untuk Self-Efficacy Akademik
No.
Jurnal Penelitian
Tahun