Tidakkah kita sadar bahwa mereka di sana sebenarnya sedang mewakili kita, melindungi tanah suci Palestina, menggantikan kewajiban kita menjaga warisan umat.
walaupun dengan modal persenjataan yang sangat minim, dan kekuatan militer yang sedikit. Tetapi dengan modal keyakinan dan kepasrahan yang melangit membuat mereka berani tak takut mati. Mengharap syahid.
Ironis, tatkala mereka mempersiapkan kematian mulia, sementara kita lebih mempersiapkan diri agar lebih hidup sejahtera didunia.
Mari kita dukung perjuangan mereka dengan doa,harta, dan apa pun yang bisa kita berikan. Tetapi ingat, di antara dukungan terbesar adalah persatuan umat.
Mungkin saja, doa telah dipanjatkan, kucuran dana teriliunan telah mengalir ke Palestina yang datang dari berbagai belahan dunia.Tetapi tanpa persatuan, peperangan akan terus terjadi, korban jiwa, dan rasa sakit hati umat muslim akan terus berlanjut.
Saya tidak mengajak untuk anti-Barat, tetapi janganlah kita terlampau bangga, kagum dengan sesuatu yang datang dari Barat, terutama budaya dan idiologi mereka. Karena sesuatu yang kita kagumi akan mudah menjadi cinta. Jika dasarnya adalah cinta maka, manis atau pahit, panas atau dingin, benar atau sesat akan tetap di telan juga.
Sekarang mari berjabat tangan. Lepaskanlah sejenak atribut golongan, partai, madzhab dan lainnya untuk sebuah persatuan. Perbedaan memang selalu ada, tetapi alasan untuk bersatu tentu lebih luas dari sekedar perbedaan-perbedaan yang kita punya.
Jakarta, 13 Juli 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H