Mohon tunggu...
irsan asari
irsan asari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Cobalah untuk memulai kebaikan dan cobalah untuk mengakhiri keburukan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masihkah Kita Peduli Palestina?

12 September 2014   15:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:54 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Penderitaan saudara kita di Palestina seakan tidak pernah berakhir. Setiap berganti tahun atau bahkan persemester selalu ada peperangan baru yang memakan jumlah korban dan meluluh lantakkan kediaman mereka.

Setiap tahunnya, anak-anak kehilangan orangtuanya.Orangtua kehilangan anak-anaknya. Keluarga kehilangan tempat tinggal, mereka terlunta-lunta seperti orang yang hidup di pengasingan di tanah sendiri.

Kebiadaban Israel dan sikap tak acuh sebagian muslim seolah menyatu dan hasilnya Palestina selalu terjajah. Meraka termarjinalkan, terampas hak-hak mereka sebagai warga negara yang sah, sebagai manusia yang sama seperti kita. Tapi mereka selalu bersabar.

Israel dan Sikap Kita

Israel memang biadab. Tidak usah diperdebatkan lagi. Al-Qur’an dan kitab-kitab samawi sudah mengingatkan kita akan hal itu.Jangankan kita orang biasa, bahkan para nabi yang diutus kepada mereka saja selalu berusaha untuk mereka bunuh. Nabi Harun as., Yahya as.,  Nabi Isa as., termasuk nabi kita Muhammad saw.

Tapi yang lebih tidak masuk akal lagi adalah sikap lemah mayoritas kita sebagai muslim terhadap agresi yang dilancarkan Israel terhadap Palestina. Baik secara politik, militer mapun ekonomi.

Israel sendiri adalah negara kecil yang baru berdiri tahun 1948. Padahal, jumlah populasi Yahudi di seluruh dunia hanya 0,22% dari total jumlah populasi dunia,—bandingkan dengan jumlah populasi umat muslim yag mencapai 22.43%.

Kemudian, dari segi geografis, Israel berada ditengah-tengah teritorial negara-negara teluk Arabia, yang mayoritas merupakan negara-negara muslim petro dollar penghasil minyak. Sayangnya, kekuatan yang diatas angin itu tidak berarti apa-apa buat Palestina. Tidak ada tekanan berarti buat kelancangan Israel.

Mereka (negara-negara Arab) dan kita juga sebagai sesama Muslim, tidak jauh berbeda. Hanya bisa berdoa, menyumbang dana, dan menekan secara doplomatik. Itupun setelah perang berkobar.

Padahal jika kita mau bersatu, berjuang sesuai kemampuan dan potensi masing-masing, saat ini juga Israel bisa hengkang dari bumi Palestina.

Akibat Lemahnya Persatuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun