Mohon tunggu...
Irna Herawati
Irna Herawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fikih Ibadah Puasa

23 Januari 2023   21:30 Diperbarui: 23 Januari 2023   22:22 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Artikel ini dibuat oleh Irna Herawati dan Suhardi. Artikel ini dibuat sebagai tugas akhir semester pada mata kuliah Desain Pembelajaran dengan Materi Fikih Ibadah Puasa, Prodi Pendidikan Agama Islam Semester 3, Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Daar Al Uluum

Disini saya akan membahasa tentang pengertian puasa, macam-macam puasa, syarat puasa, rukun puasa, sunnah puasa, makruh puasa, hal yang membatalkan puasa, hari diharamkan puasa, kafarat serta I'tikaf. 

1. Pengertian Puasa

          Puasa dalam bahasa Arab disebut صوم atau صيام  sama dengan إمساك artinya menahan. Sedangkan pengertian menurut istilah ialah suatu amal ibadah yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari disertai dengan niat karena Allah dengan Syarat dan Rukun tertentu. Allah SWT berfirman yang merupakan dasar wajib puasa sebagai berikut :

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ 

Artinya :

"wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Al-Baqarah/2 : 183)

Tentang puasa ini Allah SWT juga Berfirman: 

وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ 

Artinya :

"Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakan lah puasa sampai (datang) malam. (Al-Baqarah/2 187)

2. Macam Macam Puasa 

      Puasa di bagi menjadi 4 Macam, Yaitu : 

a. Puasa wajib, ialah puasa yang hukumnya wajib, yaitu jika dikerjakan mendapatkan pahala dan jika di tinggalkan berdosa.

b. Puasa sunah, ialah puasa yang hukumnya sunah, yaitu jika dikerjakan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa.

c. Puasa makruh, ialah puasa yang hukumnya makruh, yaitu benci jika dikerjakan.

d. Puasa haram, ialah puasa yang hukumnya haram, yaitu berdosa jika dikerjakan. 

3. Syarat Puasa

           Syarat yang berkaitan dengan puasa terdiri atas Syarat Wajib Puasa dan Syarat Sah Puasa.

a. Syarat Wajib Puasa

1) Islam

2) Balig dan Berakal

3) Suci dari Haid dan Nifas

4) Mampu Melaksanakan Puasa

b. Syarat Sah Puasa

1) Islam

2) Tamyiz

3) Suci dari Haid dan Nifas

4) Bukan pada hari-hari yang di

haramkan untuk berpuasa

4. Rukun Puasa

           Rukun puasa ada 4 Yaitu :

a. Niat. Jika puasa wajib maka niat harus dilakukan pada malam hari sebelum terbit fajar. Untuk puasa sunah niatnya boleh dilakukan pada pagi hari sebelum masuk waktu Zuhur. Rasulullah SAW bersabda :

Dari Hafshah, ia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa tidak membulatkan niatnya untuk melakukan puasa sebelum fajar, maka tidak sah puasanya.” (HR Ahmad dan Ashhabus Sunan serta dinyatakan sahih oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).

b. Menahan diri dari makan dan minum

c. Menahan diri dari Jima'(hubungan intim)

d. Menahan diri dari muntah yang di sengaja

5. Sunnah Puasa

       Amalan puasa yang di lakukan orang yang sedang puasa yaitu :

a. Makan sahur

b. Mengakhiri waktu makan sahur, Kira-kira beberapa menit sebelum subuh.

c Menyegerakan berbuka puasa jika telah masuk waktu maghrib.

d. Membaca doa ketika berbuka Puasa

e. Berbuka dengan kurma atau sesuatu yang manis atau dengan air sebelum makan makanan yang lain.

f. Memberi makan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa.

6. Makruh Puasa

         Hal-hal yang makruh dilakukan pada waktu puasa yaitu :

a. Menggunjing atau ghibah

b. Mengunyah atau mencicip makanan, kecuali ada sebab yang jelas

c. Berbekam, kecuali ada sebab yang jelas

d. Tidur sepanjang hari

e. Bersiwak atau sikat gigi setelah tergelincir matahari

f. Berkumur kumur secara berlebihan setelah tergelincir matahari

g. Sengaja melambatkan berbuka setelah jelas masuk waktu Maghrib dengan meyakini bahwa menyegerakan berbuka adalah merupakan keutamaan. 

7. Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa

       Hal-hal yang membatalkan puasa adalah sebagai berikut: 

a. Muntah dengan sengaja. 

b. Jimak (bersetubuh) pada siang hari atau setelah terbit fajar. 

c. Haid atau nifas. 

d. Gila, mabuk atau pingsan . 

e. Memasukkan sesuatu kedalam rongga badan dengan sengaja seperti makan, minum, dan merokok.

f. Murtad (keluar dari agama Islam). 

g. Memasukkan suatu benda dengan sengaja kedalam perut dan kepala dan suntik ke salah satu dua jalan (kemaluan depan/belakang). 

8. Hari Di Haramkan Puasa

       Haramlah berpuasa pada hari yang 5 yaitu :

a. Dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) 

b. Hari Tasyriq (Tanggal 11,12,13 Dzulhijjah) 

c. Dan dimakruhkan (makruh tahrim) berpuasa pada hari (yaitu tanggal 30 Sya'ban) 

d. Bila keadaan Rukyah masih meragukan

e. Bila bertepatan dengan hari kebiasaan bagi dia (berpuasa sunnah) 

9. Kafarat 

        Barang siapa bersetubuh (berhubungan intim) pada siang hari bulan Ramadhan dengan sengaja pada kemaluan (depan/belakang) wajiblah ia mengqadha' dan membayar kafarat (denda) yaitu memerdekakan budak mukmin. Jika tidak ada, wajiblah ia berpuasa 2 bulan berturut-turut. Jika tidak dapat (mengerjakannya) wajiblah ia memberi makan kepada 60 orang miskin, untuk tiap orang 1 mud (6 ons makan pokok) .

       Barang siapa meninggal dunia sedang ia mempunyai tanggungan puasa dari Ramadhan, haruslah dikeluarkan makan atas namanya (kepada orang miskin, oleh walinya dari harta peninggalannya) untuk tiap hari 1 mud.

       Orang tua yang lanjut usia (pikun, termasuk juga orang sakit yang tak ada harapan untuk sembuh) jika tidak kuat berpuasa, boleh berbuka (tidak puasa) dan harus memberi makan (kepada orang miskin) untuk tiap hari 1 mud.

       Wanita hamil dan wanita yang menyusui jika khawatir akan terganggu kesehatan dirinya, boleh berbuka (tidak puasa) dan wajiblah keduanya mengqadha'. Jika keduanya khawatir akan (terganggu kesehatan) anaknya, boleh berbuka puasa dan wajib mengqadha' serta membayar kafarat untuk tiap hari 1 Mud (6ons). 

10. I'tikaf 

            I'tikaf atau berdiam diri di mesjid itu adalah sunnah yang disenangi oleh Allah SWT. Dan i'tikaf itu mempunyai 2 syarat, yaitu niat dan berdiam di mesjid.

        Seseorang tidak boleh keluar dari (masjid ketika menjalankan) I'tikaf yang dinazari kecuali, untuk keperluan manusia (seperti buang air kecil dan buang air besar) atau karena terhalang oleh haid atau sakit yang tak memungkinkan orang berdiam di masjid. Dan batal lah i'tikaf itu sebab persetubuhan (hubungan intim).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun