Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ancaman Serius Resistensi Antimikroba sebagai Silence Pandemic

2 September 2024   07:00 Diperbarui: 24 September 2024   06:22 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Roberto Sorin via unsplash.com

Akibatnya penyakit infeksi akan semakin sulit untuk diobati, penyebaran penyakit semakin meningkat, memperparah penyakit, hingga meningkatkan risiko kematian.

Sumber gambar: The Burden of AMR in Indonesia by GRAM via healthdata.org
Sumber gambar: The Burden of AMR in Indonesia by GRAM via healthdata.org

WHO menyatakan bahwa AMR sebagai satu dari 10 ancaman kesehatan publik. Diperkirakan AMR bertanggung jawab langsung terhadap 1.27 juta kematian global pada tahun 2019 dan berkontribusi terhadap 4.95 juta kematian.

Secara global terdapat 34,500 kasus kematian yang disebabkan oleh AMR dan 133,800 kasus kematian yang terkait dengan AMR pada tahun 2019.

Selain itu dikutip dari healthdata.org, AMR menjadi penyebab kematian tertinggi keempat di Indonesia pada tahun 2019 setelah penyakit kardiovaskular, neoplasma (tumor/kanker), penyakit ginjal dan diabetes.

Adapun lima mikroba patogen yang sangat diwaspadai di Indonesia karena keterkaitannya dengan kematian akibat AMR antara lain Escherichia coli, Klebsiella pneumonia, Acinetobacter baumannii, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus pneumoniae.

Sumber gambar: The Burden of AMR in Indonesia by GRAM via healthdata.org
Sumber gambar: The Burden of AMR in Indonesia by GRAM via healthdata.org

Colistin adalah satu-satunya pengobatan lini terakhir untuk penyakit yang mengancam jiwa akibat infeksi yang disebabkan oleh Enterobacteriaceae resistensi karbapenem (yaitu E. coli, Klebsiella, dll).

Bakteri resisten terhadap colistin juga telah terdeteksi di beberapa negara dan wilayah, yang menyebabkan infeksi dimana tidak ada pengobatan antibiotik yang efektif saat ini.

Tahun 2019, indikator AMR baru dimasukkan ke dalam kerangka pemantauan SDG (Sustainable Development Goals).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun