Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ancaman Serius Resistensi Antimikroba sebagai Silence Pandemic

2 September 2024   07:00 Diperbarui: 24 September 2024   06:22 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Roberto Sorin via unsplash.com

Jadi artinya obat keras seperti antibiotik tidak seharusnya diserahkan oleh tenaga kefarmasian kepada pasien yang melakukan swamedikasi. Apalagi jika tidak disertai dengan informasi dan edukasi yang jelas.

Fenomena ini bahkan semakin meluas di era digitalisasi dimana kini akses masyarakat semakin dipermudah karena banyak e-commerce yang menjual antibiotik secara online tanpa mempersyaratkan resep dokter.

2. Kepatuhan Pasien

Resistensi antimikroba juga dipengaruhi oleh ketidakpatuhan pasien dalam menggunakan antimikroba sesuai dengan resep atau petunjuk dokter dan apoteker. 

Sering ditemukan pasien tidak patuh ketika seharusnya dia meminum antimikroba yang diresepkan hingga habis karena merasa sudah sehat. Akibatnya mikroba yang menginfeksi tubuhnya tidak betul-betul mati dan malah menyesuaikan diri (bermutasi).

Lebih parahnya lagi, antimikroba yang tersisa diberikan kepada orang lain yang menurut mereka memiliki gejala penyakit yang mirip atau sama, padahal belum tentu orang lain tersebut betul-betul membutuhkan antimikroba.

Selain itu tidak jarang ditemui pasien yang melakukan diagnosis sendiri (self diagnose) kemudian membeli antimikroba secara mandiri tanpa resep dokter dengan alasan ingin cepat sembuh.

Biasanya mereka melakukan hal ini ketika sebelumnya pernah mendapatkan resep antimikroba tertentu untuk mengatasi gejala penyakit yang dialami.

3. Penggunaan antimikroba yang tidak terkontrol pada hewan ternak

AMR tidak hanya disebabkan oleh faktor manusia, tetapi juga dari hewan ternak. Selama bertahun-tahun antibiotik digunakan pada pakan hewan untuk mengobati dan mencegah penyakit.

Sebagai contoh antibiotik digunakan pada pakan unggas untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang terdapat pada usus unggas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun