Belum lagi kalau tuntutan kita mencari kerja adalah untuk menyokong kelangsungan hidup keluarga. Omong kosong lah kalau fresh graduate gak BU dan cuma cari pengalaman.
Ya kalau ini balik lagi ke prioritas masing-masing. Dengan menentukan prioritas, fresh graduate jadi tahu mana yang harus didahulukan saat mencari kerja. Uang atau batu loncatan?
3. Jangan asal melamar
Ya saya tahu betul cari pekerjaan itu sulit. Tapi seringkali para fresh graduate ini suka asal menjatuhkan lamaran tanpa melihat kualifikasi yang diminta. Setiap perusahaan tentunya sudah menetapkan kualifikasi untuk posisi yang mereka cari.Â
Jadi kalau kita asal melamar padahal kualifikasi tidak sesuai (atau paling tidak mendekati), yang ada kita hanya buang-buang uang untuk printing berkas plus gondok karena tak kunjung dipanggil.
Ingat, seleksi berkas adalah tahap awal yang penting. Tim HR jelas tidak ingin buang-buang waktu membaca berkas yang tidak sesuai kualifikasi sementara ada ratusan berkas yang masuk setiap harinya. Kecuali kamu punya koneksi di dalam perusahaan yang bisa diajak kongkalikong sih ya beda cerita.
4. Percaya pada Yang Kuasa
Ketiga hal di atas sudah kamu lakukan? Langkah selanjutnya ya just let God do the finishing touch. Saya masih meyakini bahwa jika kita sudah berusaha semaksimal mungkin dan memiliki niat yang baik, akan selalu ada jalan di waktu yang tepat dari Empunya Semesta.
Nah, pembaca sekalian ada yang punya pengalaman serupa? Cerita di kolom komentar ya. And for all fresh graduates out there, tetap semangat ya!
Cherio!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H