Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Job Requirement yang Suka Bikin Fresh Graduate Merasa Insecure

30 Mei 2022   07:00 Diperbarui: 30 Mei 2022   09:59 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: @magnetme via unsplash.com

Kriteria yang terakhir ini sering banget saya temui saat menjadi fresh graduate yang sedang sibuk-sibuknya menyortir lowongan pekerjaan. Benar-benar bikin galau dan geleng-geleng kepala. Namanya juga fresh graduate, bagaimana bisa dia punya pengalaman? Tapi yah, begitulah kejamnya persaingan dunia kerja ya bestie. Suka bikin gemes. Au ah gelap!

Beratnya Persaingan Fresh Graduate di Dunia Kerja

Seperti yang sudah saya singgung di awal, persaingan para jobseeker di dunia kerja tidak hanya diisi oleh fresh graduate, tapi juga mereka yang terkena PHK, mereka yang resign karena tidak puas dengan pekerjaannya, mereka yang baru aktif kembali setelah masa istirahat lama, dan lainnya. 

Masing-masing punya kelebihan yang bisa ditawarkan ke perusahaan untuk memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan. Jadi para fresh graduate ini harus gimana dong?

1. Perbanyak kegiatan di luar akademik

Untuk bisa memenuhi kriteria macam 'Fresh graduate are welcome to apply, pengalaman minimal 1 tahun' tadi, ingat-ingat untuk memperbanyak kegiatan di luar akademik saat kalian kuliah. 

Terlibat aktif dalam kegiatan organisasi/kepanitiaan; ikut program pertukaran pelajar atau magang; hingga menjadi volunteer pada kegiatan sosial, adalah beberapa contoh pengalaman yang bisa kamu jual nanti saat melamar pekerjaan.

Ingat bahwa berprestasi dalam akademik itu penting, tapi berprestasi dalam akademik dan aktif dalam kegiatan-kegiatan non-akademik adalah nilai plus yang memperbesar peluang kita untuk dipertimbangkan (bahkan diutamakan) saat kita melamar pekerjaan. Dan untuk mencapai hal ini, kita harus pintar-pintar membagi waktu.

2. Tentukan prioritas dan jangan buru-buru ingin mendapat gaji tinggi

Ya tahu sih, modal yang kita keluarkan saat sekolah itu tinggi. Apalagi kalau kita lulusan luar negeri. Tapi ya, kalau posisi pekerjaan yang kita lamar adalah entry level, jangan terlalu idealis untuk mengharapkan gaji tinggi. Mendapatkan pengalaman sebanyak-banyaknya adalah batu loncatan untuk memperluas akses kita ke posisi dan gaji yang lebih baik.

Lha terus kalau gaji di bawah UMR kita terima-terima aja gitu? Tahu sendiri biaya hidup sekarang tingginya ngalah-ngalahin tingginya Burj Khalifa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun