Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dilema Calon Pengantin Batak Kala Pandemi Covid-19

21 Agustus 2020   08:34 Diperbarui: 22 Agustus 2020   05:44 2418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Pesta Pernikahan Adat Batak | Dokumentasi pribadi (18.8.18)

Singkat cerita, usai santap siang, barulah acara adat dilaksanakan satu per satu hingga acara Mangulosi (pemberian ulos dari para tamu kepada kedua mempelai). 

Keseluruhan acara adat ini bisa berlangsung lama tergantung beberapa hal. Misalnya, banyaknya tamu yang hadir, dan berapa banyak dan berapa lama orang yang mandokhatta (memberikan nasihat atau petuah).

Keramaian, kemeriahan dan lamanya waktu yang pasti akan kita temui dalam acara pesta pernikahan adat Batak ini, pastinya tidak boleh muncul di saat pandemi seperti sekarang ini, bukan? Pertanyaannya, kira-kira bagaimana pelaksanaan seluruh rangkaian acara pernikahan adat Batak ini ketika (terpaksa) digelar saat masa pandemi Covid-19 seperti sekarang?

Dilema Para Vendor Pernikahan

Sudah merupakan kondisi yang nyata bahwa beberapa kelompok bisnis yang paling terdampak akibat adanya pandemi adalah pariwisata (hotel dan tour-travel) dan MICE (meeting, incentive, conference, exhibition). 

Maka sudah dipastikan pelaku usaha di bidang pesta pernikahan juga terdampak. Mulai dari transportasi, wedding organizer, katering, dekorasi, kelompok musik, hampers & suvenir, penjahit, make-up artist, percetakan undangan dan lainnya.

Para pelaku usaha ini mulai was-was, mengetatkan ikat pinggang, hingga memutar otak bagaimana supaya bisnisnya tetap bisa bertahan hingga pandemi berakhir. Pasalnya banyak klien yang akhirnya menunda hingga membatalkan acara pernikahan karena himbauan Social Distancing dari pemerintah. Padahal para vendor pastinya sudah mulai memesan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk hajatan klien-nya tersebut.

Tak sedikit pengusaha yang mau tak mau harus merumahkan karyawannya atau ganti haluan bisnis untuk sementara waktu, demi bisa makan.

Bahkan usai PSBB dilonggarkan pun, mereka masih terseok-seok harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dalam operasional usahanya. Misal pengusaha penyewaan gedung pesta yang harus mengurangi kapasitas ruangannya hingga 50%, bahkan lebih. 

Padahal sebuah gedung pesta adat batak mampu menampung ratusan hingga ribuan orang. Jika kapasitas ruangan dibatasi, maka pengusaha katering juga berkurang orderannya, dan seterusnya. Tapi yah, daripada tidak ada pendapatan sama sekali kan?

Dilema Para Calon Pengantin Batak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun