Misalnya begini, ibu memasak nasi goreng pete yang lezat. Sayangnya saya tak suka pete, alhasil pasti menyisakan pete tersebut dan membuangnya ke tempat sampah setelah menghabiskan nasinya.
Pete yang saya buang tersebut pasti akan jadi bagian dari sampah dapur. Sebelum itu, pasti sudah ada sisa bahan masakan seperti bumbu, sayur, hingga buah yang tak bisa dikonsumsi dan berujung jadi sampah dapur pula.
Sangat disayangkan bila sampah sisa makanan itu terbuang sia-sia bukan? Nah, daripada menjadikannya mubazir, lebih baik dijadikan pupuk kompos saja.
Sebab, selama ini masyarakat Indonesia tak tahu kalau membuat pupuk kompos itu terbilang cukup mudah dan gampang dipraktikkan. Cukup manfaatkan Lubang Resapan Biopori saja untuk membuat pupuk kompos alami.
Apa itu Lubang Resapan Biopori?
Fungsinya seperti sumur serapan yang punya kegunaan untuk menyerap air hujan agar tak menggenang sekaligus meningkatkan daya serap air pada tanah. Dengan adanya biopori, peresapan air ke dalam tanah jadi cepat sehingga mampu mencegah genangan dan banjir serta erosi dan longsor. Â
Biopori juga membantu meningkatkan cadangan air bersih di dalam tanah. Nah, ada satu kegunaan lagi dari biopori yang jarang dimanfaatkan. Yaitu untuk menyuburkan tanah dan membuat pupuk kompos alami.
Caranya cukup mudah. Kita hanya perlu memasukkan sampah organik ke dalam lubang biopori. Sampah organik tersebut bisa berupa dedaunan dan sampah dapur seperti makanan sisa serta sisa sayuran dan buah-buahan. Â
Apa saja yang dibutuhkan untuk membuat Biopori?
Alat kedua yang dibutuhkan adalah pipa PVC beserta tutupnya. Usahakan ukuran diameternya sekitar 10 cm dan panjangnya 80-100 cm. Sebab, ukuran lubang yang dianjurkan adalah sedalam 80-100 cm dengan diameter 10 cm. Tutupnya bisa memakai tutup berbahan PVC atau kawat, pokoknya harus ada lubangnya.