Mohon tunggu...
IrfanPras
IrfanPras Mohon Tunggu... Freelancer - Narablog

Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Memuat ulang artikel untuk kebutuhan Fair Use diperbolehkan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Lubang Resapan Biopori, Solusi agar Sampah Sisa Makanan Tak Terbuang Percuma

10 Desember 2020   10:55 Diperbarui: 11 Desember 2020   10:09 1361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu contoh pipa PVC untuk lubang resapa biopori. | foto: http://sda.pu.go.id/

Salah satu contoh pipa PVC untuk lubang resapa biopori. | foto: http://sda.pu.go.id/
Salah satu contoh pipa PVC untuk lubang resapa biopori. | foto: http://sda.pu.go.id/

Cara pembuatan Lubang Resapan Biopori:

  1. Tentukan lokasi yang akan dijadikan tempat pembuatan,
  2. Siram tanah yang akan dijadikan sebagai tempat pembuatan biopori dengan air agar tanah menjadi lebih lunak dan mudah untuk dilubangi,
  3. Lubangi tanah dengan menggunakan bor tanah usahakan membuat lubang yang tegak lurus,
  4. Buat lubang dengan kedalaman 80-100 cm,
  5. Masukkan pipa PVC yang sudah dilubangi,
  6. Kemudian, isi lubang dengan sampah sisa makanan dan kombinasikan dengan sampah organik agar tak terlalu bau,
  7. Setelah itu tutup lubang dengan tutup pipa PVC yang sudah dilubangi terlebih dahulu.

Nah, dalam waktu kurang lebih 3-4 minggu, sampah organik yang dimasukkan ke dalam biopori bisa diambil dan dipergunakan sebagai pupuk kompos. Pupuk kompos tersebut bisa kita gunakan untuk kebutuhan pribadi.  

Pupuk kompos tersebut terbentuk secara alami berkat proses penguraian yang dibantu mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Selain jadi pupuk, hasil penguraian sampah organik di dalam biopori tersebut juga mampu menyuburkan tanah di dalamnya. 

Kebetulan saya sudah pernah mempraktikkannya saat Kuliah Kerja Nyata 2 tahun lalu. Saat itu kami sekelompok terjun di desa yang baru saja dilanda banjir. Saat kami datang, banyak sekali genangan air yang tak terserap maksimal ke dalam tanah.

Beberapa tahun setelah kami membuat program pembuatan Lubang Biopori di desa tersebut, alhamdulillah tidak terdengar kabar banjir lagi. Sayangnya kami belum sempat memproduksi pupuk kompos karena keterbatasan waktu KKN. 

Membuang dan memanfaatkan sampah sisa makanan dan sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos dengan bantuan biopori juga memiliki efek positif. Kita jadi terlatih untuk memilah sampah organik dan anorganik sebelum membuangnya. 

Jadi, daripada membuang sampah sisa makanan langsung ke dalam tempat sampah, lebih baik pilah dulu dan masukkan ke dalam biopori. Dengan cara itu pula kita ikut membantu mengurangi jumlah sampah dapur yang dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Karena berdasarkan data Kementan, sampah makanan di Indonesia mencapai 1,3 juta ton per tahun. Jika dirupiahkan, setiap 1,3 juta ton sampah makanan mampu menghasilkam Rp 27 triliun. Nominal 27 triliun itu bila mampu dikonsumsi dengan maksimal dapat dialihkan untuk memberi makan 28 juta orang per tahunnya.

Dengan fakta itu, masih mau menyia-nyiakan makanan dan menyisakannya sebagai sampah sisa makanan?

Biopori memang bisa jadi solusi untuk memanfaatkan sampah sisa makanan agar tak terbuang percuma. Hanya saja perlu dipahami bersama bahwa membuang sisa makanan termasuk kesia-siaan alias mubazir.

Bagi Anda yang beragama Islam, Allah SWT membenci perilaku mubazir. Sebagaimana hadist Rasullah sawa,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun