Siapa yang masih sering membuang sisa makanannya?
Sepengalaman saya, sangat jarang orang Indonesia yang menghabiskan makanannya hingga tak bersisa. Ambil contoh saja waktu resepsi pernikahan. Masih banyak tamu undangan yang mengambil makanan dengan porsi banyak tapi tak mampu menghabiskannya.
Mungkin data berikut ini bisa sedikit menyadarkan pembaca yang masih suka menyisakan makanan bahkan sampai membuangnya.
Pada tahun 2011 lalu, The Economist merilis sebuah laporan yang berjudul "Fixing Food: Towards the More Sustainable Food System". Dalam laporan tersebut, didapat fakta bahwa rata-rata orang Indonesia membuang makanan sekitar 300 kg setiap tahunnya.
Ternyata, pada tahun 2016 hasilnya masih sama. Adalah Barilla Center for Food & Nutrition yang melaporkan bahwa Indonesia merupakan negara pembuang makanan terbesar kedua di dunia.
Penyebabnya sama, ada sekitar 300 kg sampah sisa makanan yang terbuang tiap tahunnya di Indonesia. Miris! Sebab dalam laporan Barilla Center for Food & Nutrition itu, Indonesia menduduki peringkat ke-8 dari segi prevelensi kekurangan gizi di antara 67 negara.Â
***
Sejatinya, keluarga Indonesia punya seribu satu cara untuk menyiasati makanan atau bahan sisa masakan agar tak menjadi sampah. Yang sering dipraktikkan ibu-ibu adalah memasaknya kembali atau memanaskan makanan sisa semalam.
Padahal, kebiasaan itu tidak baik lho untuk kesehatan. Apalagi ada beberapa makanan yang disarankan untuk segera dihabiskan selepas dimasak, seperti seafood misalnya.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), seafood yang sudah dimasak tidak aman untuk dimasak kembali beberapa jam kemudian. FDA menyarankan untuk membuang sajian seafood pasca 2 jam berada di suhu ruangan, sebab seafood bisa berubah menjadi sarang bakteri yang bisa menimbulkan keracunan.
Pada intinya, sampah sisa makanan tak bisa dihindari. Secerdas apapun mengolah bahan makanan, akan selalu ada sampah yang dihasilkan.