Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Ditolak di Negeri Para Guru

7 Januari 2025   20:09 Diperbarui: 7 Januari 2025   20:09 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Dasar Iblis kalian!”

Dua petugas bertopi dan masker memasukkanku ke dalam mobil tahanan.  Sebelum membanting pintu mobil, mereka membuka topi dan masker.

“Aku sudah lulus dari negeri para guru. Trik jitu tipu-tipu sudah kukuasai,” ucap salah satu.

“Aku pun sudah mahir mencuri,” timpal di sebelahnya.

Ternyata kedua pria itu adalah orang-orang yang kutemui di negeri para guru. Aku menghentak-hentakkan badanku di jok mobil. Aku tidak terima diperlakukan seperti ini. Aku bukan pelaku kejahatan. Aku hanya belum bisa membahagiakan keluargaku. Aku jahat karena itu.

“Tolong aku!”

“Tolong lepaskan…!”

Kerongkonganku serasa putus. Suara tak bisa keluar. Hanya getar saja. Seperti getarnya tanganku mengepal amarah. Tapi entah kepada siapa aku sebenarnya harus marah. Aku pun sadar masih menjadi seorang murid belumlah menjadi guru (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun