“Tak usah bicara. Aku sudah tahu apa maksudmu.”
“Kok...?”
“Kau mau tahu kenapa? Aku sudah belajar sekian tahun untuk menjadi pencuri tapi belum mendapatkan jurus untuk menyamar. Nyatanya aku selalu ketahuan.
“Kenapa kau tidak bergabung dengan orang-orang lain di sana? Bukankah disini orang-orang ingin belajar?” ucapku sok bijak.
“Mereka sudah mahir. Mereka sudah bisa berbagi ilmu.”
Mereka memang siapa?
“Pembunuh.”
Badanku gemetar ketakutan. Kulihat wajah-wajah orang yang berkumpul itu. Semua tertawa lepas dan melempar senyum pada siapapun.
“Terus, siapa yang ada di gerbang tadi?”
“Dia penipu.”
Aku kaget. Mataku mencari-cari lelaki di gerbang tadi. Kukejar tapi tidak kelihatan lagi. Dia sudah pergi.