Pengunjung masih sibuk menikmati kopi yang disuguhkan. Mata mereka sesekali melihat pertunjukan yang sedang ditampilkan.
Tak berselang lama, keran dari wadah kopi pun diputar. Uap kopi mengalir melalui pipa kecil. Tangan si wanita sesekali meremas balon di area pipa. Uap terdorong masuk ke dalam tabung transparan. Dalam hitungan menit, semua hamster itu pun lemas dan kemudian mati.
Semua kaget dan panik. Sebagian pengunjung menjatuhkan gelas yang sedang mereka pegang. Sebagian lagi berusaha memuntahkan isi perutnya.
"Tenang saja Bapak dan Ibu semua, air kopinya tidak berbahaya,"Â tutur si wanita.
Panik pengunjung sementara reda dan mereka menarik napas dengan lega.
"Harga senjata kimia kami ada dalam barcode di gelas yang kalian sedang pegang. Setiap pembelian 1 unit kami sediakan penawar uap beracun,"Â lanjut wanita itu.
Semua kembali panik dan tampak resah. Mereka seperti ditipu oleh wanita itu.
"Ini namanya penipuan. Kenapa kalian tidak mengatakan bahwa kopi itu beracun?" protes Rakushi.
Tiba-tiba dari balik stan, keluar seorang lelaki berbadan besar dengan kaos militernya.
"Tidak ada yang menipu kalian. Kami menawarkan gratis kopi untuk diminum bukan menyediakan aroma untuk dihirup," ungkap pria militer itu.
"Itu sama saja dengan menipu. Harusnya kami diberitahukan kalau uapnya berbahaya," timpal salah satu pengunjung yang matanya sudah mulai membengkak karena reaksi kimia.