Mohon tunggu...
Irfan Hamonangan Tarihoran
Irfan Hamonangan Tarihoran Mohon Tunggu... Penulis - Dosen

Menulis karya fiksi dan mengkaji fenomena bahasa memunculkan kenikmatan tersendiri apalagi jika tulisan itu mampu berkontribusi pada peningkatan literasi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Cuma Mimpi Cuma-Cuma

7 Juni 2024   09:56 Diperbarui: 8 Juni 2024   05:24 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Getty Images Deutschland GmbH on Pixabay.com

"Emang beras di rumah gak ada?"

 "Kami jarang makan nasi. Harga beras semakin mahal. Kalo pun ada sedikit, ibu jarang makan karena lebih utamakan Lilis dulu," jawabnya lirih.

Semua terbawa perasaan. Mereka ikut bersedih. Ada guru dan murid yang ikut menyeka air mata mereka tak terkecuali kepala sekolah.

"Lilis, sudah, Lilis!" bisik Bu Retno ke arah murid pemberani itu.

"Biarkan saja, Bu Retno. Dia ingin menyampaikan isi hatinya yang terpendam selama ini," hardik Bu Citra.

 Pak Bewok seketika melangkahkan kakinya maju untuk memeluk Lilis.

Tangis makin keras terdengar di lapangan upacara saat Lilis memeluk lelaki penjaga sekolah sekaligus guru mengajinya. Air matanya membasahi baju putih lelaki berbadan kurus itu. Dia meluapkan kerinduan mendalam pada ayah tercinta. Tangisnya pun menggelegar seperti orang yang ditinggal mati.

Pak Bewok menghadapkan wajah ke kepala sekolah.

"Mohon ijin, Bu Kepsek. Lilis pernah menanyakan pada saya saat mengaji, apakah makan siang gratis itu akan menyusahkan orang lain?" tanya Pak Bewok.

"Maksudnya Pak Bewok?"

Lilis sudah puas melepaskan tangisannya. Dia melepas pelukan Pak Bewok dan kemudian menghadapkan wajah ke Bu Citra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun