"Eh, ternyata Mas Wiro,"Â sapaku dengan gugup padahal aku sudah tahu siapa dia dari tadi.
"Ayo, Mbak kita langsung berangkat saja."
Aku mengangguk dan langsung menuju mobil.
Di perjalanan, Mas Wiro lebih banyak bercerita. Dia membahas keindahan Lombok, tempat lahirnya. Musik nostalgia tahun 90-an pun menemani perjalanan kami.
Sepertinya cincin itu sudah dia lupakan tapi bagiku tidak. Sekilas kuberhayal kalau Mas Wiro melamarku dengan cincinnya seperti yang dia lakukan dulu pada wanita pujaannya.Â
Entahlah, jodoh memang rahasia Ilahi. Aku harus tetap menjalankan hidup dengan bahagia walau jodohku belum kelihatan. Ya, seperti perjalanan mobil kami menuju lokasi tujuan. Biar jauh, aku tetap senang dan menikmati indahnya perjalanan.
Yang pasti, cincin itu telah datang memberi tanda. Tapi sayang, dia hilang tanpa pamit memberitahu Wiro mana yang akan menjadi jodohku. Apakah Wiro yang di samping ataukah ada Wiro yang lain.
Sandro : adalah sebutan untuk orang-orang sakti dengan ilmu supranatural ala sumbawaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H