Sang sopir kaget langsung membanting setir , mobil itu berhenti , sang sopir ketakutan.Rasa kantuknya seketika hilang.Sopir itu ketakutan.Bulu kuduknya berdiri.Sang sopir yang melihat korban sudah tidak sadarkan diri.Darah segar mengalir di kepala korban.Dengan cepat sopir itu menyalakan mesin.Meninggalkan tempat itu sebelum anak kecil di dekat korban itu sadar akan keberadaannya.
***
Sesampainya di rumah sakit,Mama langsung dibawa ke ruang operasi.Mama mengalami pendarahan yang sangat banyak.Raya di luar hanya bisa menangis.Dia ditemani dengan suster di rumah sakit ini.Mereka duduk di depan ruang operasi.Raya menadahkan tangan dan berdoa.
"Ya Allah sembuhkanlah Mama Aya ya Allah,jangan ambil Mama Aya.Jangan bawa Mama Aya kesurga ya Allah,Aya masih mau mainan sama Mama.Hiks...hiks....hiks....nanti Aya main sama siapa kalau Mama pergi.Papa Aya kerja terus cari uang.Sekarang aja Papa masih kerja.Hiks....hiks....hiks....Aya nanti ketaman sama siapa?.Yang bikinin Aya sarapan siapa?.Yang nganter Aya ke sekolah siapa?.Ya Allah kabulkanlah doa Aya,Aya enggak mau kehilangan Mama.Amin".Doa Raya sambil menangis.
Sedangkan,di dalam ruangan Mama sedang di operasi.Mama mengalami pendarahan yang sangat banyak.Kepala Mama masih terus mengeluarkan darah,Mama membutuhkan darah golongan O.Tetapi,stok darah di rumah sakit ini sedang kosong.Salah satu harapan Mama adalah Raya.
Salah satu suster keluar dan memberitahu Raya kalau Mamanya membutuhkan darahnya.Raya menurut.Dia mau menyerahkan darahnya kepada Mama.Raya diambil darahnya sedikit lalu di cek.Saat di cek ternyata golongan darah Raya AB.Kondisi Mama mulai memburuk.Denyut jantungnya lemah.Raya melihat Mamanya dari jendela ruang operasi.Terlihat dari kaca jendela dokter mulai berhenti.Raya berlari ke arah pintu,Raya membuka pintu dan masuk kedalam"MAMA!!!".Teriak Raya.Gadis kecil itu terus-terusan memenggil nama Mamanya.Saat Raya ingin mendekat ke arah Mama.Tiba-tiba terdengar bunyi mesin EKG.Semua orang yang ada di ruangan melihat ke arah mesin EKG itu.Mesin itu menunjukkan garis lurus.Tuhan berkehendak lain.Mama sudah tidak bernyawa.Dokter menutup seluruh badan Mama.Raya berlari menuju Mama sambil menangis.Dia memeluk jenazah Mamanya.
"Maaaaa,bangun maaaaa hiks...hiks...hiks...jangan tinggalin Aya.Nanti Aya sama siapa Maaaaa....bangun Maaaa....bangun.Aya janji gak akan nakal lagi.Aya janji gak akan rewel lagi.Asalkan Mama bangun".Kata Raya menangis terisak,dia menyesal.
"Maaa...Ma..af..in Aya ya maa...".Kata Raya masih menangis.
Setelah itu,jenazah Mama dibawa pulang dan dimakamkan ke tempat peristirahattan terakhirnya. Saat berada di pemakaman , Raya hanya ditemani keluarga dekat dan warga sekitar. Papa tidak menghadiri acara pemakaman tersebut. Papa masih berada di Amerika. Dari tadi handphone papa tidak aktif.
Malam pun datang. Sepi , sunyi. Itu yang dirasakan Raya. Rumah besar ber lantai 2 ini , hanya berisi Raya dan asisten rumah tangga nya. Raya tiba-tiba teringat mama nya , bayangan akan mamanya, muncul di kepala Raya. Gambar itu terus berputar seperti kaset lama. Senyum mama , tawa mama , suara mama , bahkan tangisan mama. Raya merindukan itu semua. Air mata Raya , turun membasahi pipi. Raya mengelap air itu. Tapi, bukan nya berkurang,justru air itu semakin banyak. Raya melihat foto-foto nya dulu. Foto mama , papa dan Raya saat bersama.
Kiets... Tiba-tiba pontu kamar Raya terbuka. Menampilkan seorang pria paruh baya. Walaupun sudah terpaut umur , tapi orang itu masih tampan. Tatapan pria itu sendu , pria itu datang dengan baju yang kusut. Raya berlari ke arahnya, dan menangis di pelukannya. Pria itu membalas pelukan Raya. Pria itu adalah papa Raya. Papa Raya baru sja pulang , dari Amerika.