Mohon tunggu...
IRAWATY
IRAWATY Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi Mercu Buana NIM 46122120044

Kampus UMB Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Leadership Path - Goal Leadership

13 Oktober 2023   19:57 Diperbarui: 14 Oktober 2023   23:01 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu Path Goal Theory?

Path-Goal Theory merupakan kerangka kerja yang menggambarkan bagaimana pemimpin memengaruhi kinerja bawahannya melalui integrasi karakteristik bawahan dan faktor lingkungan. Dengan fokus pada pemilihan gaya kepemimpinan yang sesuai dan pemberian motivasi yang diperlukan, teori ini menekankan pentingnya pemimpin dalam membimbing bawahan menuju pencapaian tujuan organisasi.

Mengapa Path Goal Theory penting untuk diterapkan?

Path-Goal Theory memungkinkan pemimpin untuk menyesuaikan pendekatan mereka berdasarkan karakteristik bawahan, faktor lingkungan, dan gaya kepemimpinan yang sesuai. Dengan memahami kebutuhan afiliasi, preferensi struktur, keinginan kontrol, dan persepsi kemampuan tugas bawahan, pemimpin dapat menciptakan ikatan yang kuat yang meningkatkan motivasi dan kinerja bawahan. Selain itu, pemimpin dapat mengoptimalkan lingkungan kerja dengan mempertimbangkan struktur tugas, sistem kewenangan formal, dan kelompok kerja utama, memastikan bawahan memiliki sumber daya yang diperlukan dan merasa didukung dalam mencapai tujuan organisasi.

Dengan memilih gaya kepemimpinan yang sesuai dan fokus pada faktor motivasi yang relevan, seperti tujuan yang jelas, pembuatan jalan menuju tujuan, penghilangan hambatan, dan memberikan dukungan yang diperlukan, pemimpin dapat mempertahankan motivasi bawahan pada tingkat yang optimal. Hal ini tidak hanya membangun hubungan yang positif antara pemimpin dan bawahan, tetapi juga menciptakan iklim kerja yang harmonis dan produktif. Dengan demikian, penerapan teori ini membantu mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif melalui pengelolaan yang efektif terhadap aspek-aspek penting yang memengaruhi kinerja dan motivasi bawahan.

Bagaimana penerapan Path Goal Theory yang efektif?

  • Analisis Karakteristik Bawahan dan Faktor Lingkungan

Karakteristik Bawahan:

a. Kebutuhan akan Afiliasi

Karakteristik ini mencakup kebutuhan dasar individu untuk terlibat dalam interaksi sosial yang positif. Seseorang dengan kebutuhan afiliasi yang kuat cenderung menunjukkan motivasi yang tinggi saat mereka merasa diperhatikan dan dihargai oleh orang lain. Seorang pemimpin yang memahami pentingnya kebutuhan afiliasi pada bawahannya akan membangun hubungan personal yang erat, mendorong kolaborasi tim, dan menciptakan lingkungan kerja yang ramah.

b. Preferensi untuk Struktur

Karakteristik ini menyoroti preferensi individu terhadap lingkungan yang terstruktur dan jelas. Individu dengan preferensi ini cenderung bekerja lebih efektif ketika mereka memiliki panduan yang jelas tentang harapan dan tugas yang harus diselesaikan. Seorang pemimpin yang memahami preferensi ini akan menyediakan arahan yang jelas, memetakan langkah-langkah yang harus diambil, dan menetapkan aturan yang jelas, sehingga memungkinkan bawahan untuk bekerja lebih efisien dan efektif.

c. Keinginan untuk Mengontrol

Karakteristik ini mengacu pada dorongan individu untuk memiliki kendali atas tugas dan tanggung jawab mereka. Individu dengan keinginan ini cenderung merespons lebih baik terhadap situasi di mana mereka diberi otonomi dan kebebasan untuk mengelola pekerjaan mereka sendiri. Seorang pemimpin yang memahami keinginan ini akan memberikan ruang bagi bawahan untuk mengambil inisiatif, membuat keputusan, dan menunjukkan kemampuan kepemimpinan mereka, sehingga membangun rasa percaya diri dan kepuasan dalam tim.

d. Persepsi Diri tentang Kemampuan Tugas

Bawahan yang merasa yakin tentang kemampuan mereka dalam menyelesaikan tugas cenderung lebih termotivasi. Pemimpin perlu mengenali tingkat kompetensi bawahan dan memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Faktor Lingkungan:

a. Struktur Tugas

Faktor lingkungan ini mengacu pada tingkat kejelasan dan organisasi tugas-tugas yang diberikan kepada karyawan oleh pemimpin. Ketika tugas memiliki struktur yang tinggi, langkah-langkah yang harus diambil dan harapan yang spesifik sudah jelas. Pemimpin perlu mengadopsi pendekatan yang lebih direktif, memberikan arahan yang jelas, dan memastikan bahwa bawahan memiliki pemahaman yang mendalam tentang tugas mereka. Ini membantu dalam menciptakan kejelasan dan fokus yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas.

b. Sistem Kewenangan Formal

Faktor ini merujuk pada hierarki formal kekuasaan dan otoritas dalam sebuah organisasi. Pemimpin harus memahami bagaimana sistem kewenangan ini beroperasi untuk memastikan bahwa bawahan memiliki akses yang cukup terhadap sumber daya dan dukungan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas mereka. Memahami struktur kekuasaan membantu pemimpin dalam menyediakan lingkungan yang memungkinkan bawahan untuk mengambil inisiatif dan merasa didukung oleh sistem organisasi.

c. Kelompok Kerja Utama

Faktor ini menyoroti pentingnya interaksi dalam kelompok kerja tempat bawahan berada. Hubungan yang positif dan kooperatif dalam kelompok kerja dapat memotivasi bawahan, membangun kepercayaan, dan meningkatkan komunikasi. Pemimpin harus memastikan bahwa hubungan di antara anggota kelompok kerja mendukung tujuan organisasi dan menciptakan atmosfer kerja yang produktif dan harmonis. Ini dapat dicapai melalui promosi kerja tim, komunikasi yang terbuka, dan memastikan bahwa konflik diantara anggota kelompok dapat diselesaikan secara efektif.

 

2. Pemimpin Memilih Gaya Kepemimpinan

Setelah mempertimbangkan karakteristik bawahan dan faktor lingkungan, seorang pemimpin akan memilih gaya kepemimpinan yang sesuai. Ada empat gaya kepemimpinan utama yang dapat dipilih:

a. Direktif

Gaya ini cocok untuk situasi di mana tugas-tugas memiliki struktur yang tinggi dan bawahan membutuhkan panduan yang jelas. Pemimpin memberikan arahan spesifik tentang cara menyelesaikan tugas.

Karakteristik Lingkungan Kerja:

  • Tugas-tugas menarik namun tidak terstruktur
  • Otoritas formal yang jelas
  • Kohesi kelompok yang baik

Karakteristik Bawahan:

  • Bawahan yang kurang berpengalaman
  • Mereka merasa kurang memiliki kekuatan
  • Mereka menginginkan pemimpin untuk mengarahkan mereka

b. Dukungan

Gaya ini cocok untuk bawahan yang memerlukan dukungan emosional dan perasaan diperhatikan. Pemimpin menciptakan ikatan yang positif dengan bawahan.

Karakteristik Lingkungan Kerja:

  • Tugas yang lebih sederhana dan lebih mudah diprediksi
  • Otoritas formal yang tidak jelas atau lemah
  • Kohesi kelompok yang buruk

Karakteristik Bawahan:

  • Bawahan yang berpengalaman dan percaya diri
  • Mereka yakin memiliki kekuatan
  • Mereka menolak kontrol yang ketat

c. Partisipatif

Pemimpin yang mengadopsi gaya ini melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan. Ini memungkinkan bawahan merasa memiliki dalam mencapai tujuan.

Karakteristik Lingkungan Kerja:

  • Tugas yang tidak terstruktur dan kompleks
  • Otoritas formal dapat jelas atau tidak jelas
  • Kohesi kelompok dapat baik atau buruk

Karakteristik Bawahan:

  • Bawahan yang berpengalaman dan percaya diri
  • Mereka yakin memiliki kekuatan
  • Mereka menolak kontrol yang ketat, lebih suka untuk menguasai pekerjaan mereka

d. Orientasi pada Prestasi

Gaya ini mengarah pada peningkatan motivasi dengan menetapkan standar kinerja tinggi dan mendorong bawahan untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Karakteristik Lingkungan Kerja:

  • Tugas yang tidak terstruktur, kompleks, atau tidak dapat diprediksi
  • Otoritas formal yang jelas
  • Kohesi kelompok bisa baik atau buruk

Karakteristik Bawahan:

  • Bawahan yang berpengalaman dan percaya diri
  • Mereka merasa kurang memiliki sebagian kekuatan
  • Mereka menerima gagasan bahwa pemimpin menetapkan tujuan mereka dan sangat menghormati pemimpin tersebut

3. Fokus pada Faktor Motivasi:

Setelah pemimpin memilih gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka harus fokus pada faktor motivasi yang relevan:

a. Tujuan yang Jelas dan Reward yang Dikehendaki

Pemimpin harus memastikan bahwa tujuan yang harus dicapai oleh bawahan sangat jelas dan menguntungkan. Memberikan imbalan yang sesuai sebagai insentif juga penting untuk memotivasi bawahan.

b. Membuat Jalan Menuju Tujuan yang Jelas

Pemimpin perlu membantu bawahan dalam merancang dan memahami langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan. Ini dapat melibatkan mengidentifikasi rintangan dan mengatasi mereka.

c. Menghilangkan Hambatan

Pemimpin harus memastikan bahwa bawahan tidak menghadapi hambatan yang menghalangi mereka dalam mencapai tujuan. Ini mungkin melibatkan menyediakan sumber daya tambahan atau mengatasi kendala dalam lingkungan kerja.

d. Memberikan Dukungan dan Bimbingan

Pemimpin harus memberikan dukungan emosional, bimbingan, dan sumber daya yang diperlukan agar bawahan dapat berhasil dalam mencapai tujuan mereka.

Referensi : Prof. Apollo.2023. Modul Leadership K 06.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun