Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Seharusnya Aku Jadi Pelindungmu

16 Mei 2024   15:08 Diperbarui: 16 Mei 2024   15:21 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar kalimat ketus dari pemilik senyum terindah itu membuat Andra memutar otak, mencari akal agar Ririn si gadis manis itu mau menerima maafnya dan melanjutkan status kenalan jadi pacaran.

"Mau ketemu pak Kades," Andra tersenyum menatap Ririn yang masih saja menekuk wajahnya, "gue mau ngasih tau ada sesuatu penting, berkaitan dengan alam di sekitar desa dan juga gunung itu," tunjuk Andra ke arah gunung.

Mendengar Andra menyebut alam sekita, gunung membuat Ririn panik, karena Andra adalah mahasiswa Geologi yang KKN di desa ini, dia sangat mengerti tentang aktifitas gunung, dia pun sering sekali mencatat aktifitas gunung merapi yang ada di desa ini. "Ada apa?" tanya Ririn dengan wajah penasaran.

"Karena..." Andra menatap wajah Ririn serius, sorot mata Ririn pun membalas dengan sunguh-sunguh, "Karena... di desa ini... ada aktifitas bidadari," ucap Andra yang masih meghadirkan sorot mata seriusnya pada Ririn.

"Hah... Bidadari?" Ririn kaget dengan ucapan Andra, "Mana ada! ngaco lo..." ketus Ririn sambil menunjuk wajahnya.

"Ada," balas Andra tegas. Wajahnya terlihat seperti sedang ingin menunjukkan kebenaran.

"Mana? Mahasiswa ngaco kayak lo kok bisa jadi ketua sih?" ketus Ririn dengan nada sedikit marah, kedua tangannya langsung disilangkan di depan dada, wajahnya dibuang jauh-jauh.

"Tuh, bidadarinya lagi marah..." Andra menunjuk Ririn yang terlihat sedang bersungut-sungut.

Wajah Ririn perlahan tersipu, nampak agak kemerahan di kedua pipinya, karena baru kali ini ada laki-laki yang menyamakannya dengan bidadari, lalu, mengucapkannya dengan cara yang unik.

"Nah, gitu dong... klo senyumkan makin mirip bidadari."Andra berhasil mencairkan sebuah gunung es yang bertahun-tahun membeku, Andra pun berhasil melihat matahari pagi yang bersinar indah di wajah Ririn.

Sejak saat itu mereka semakin sering bertemu, mereka sering bertukar pikiran, Andra anak yang cerdas, hampir semua masalah dapat dicari solusinya, gaya bicaranya tegas, lugas namun ramah, dia juga dapat bergaul dengan semua kalangan usia, mungkin itu sebabnya dia terpilih menjadi ketua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun