***
"Oh, cowok itu namanya Andra..." Tunjuk Santi. "Lo mau gw kenalin, Rin?"Â
Pertanyaan itu belum dijawab Ririn, tapi Santi sudah berdiri menghampiri, bahkan, pertanyaan yang Ririn lontarkan juga bukan nama, tapi, apa tujuan cowok itu ke desa ini.
"Ririn, ini Andra... Andra, Ririn." Santi saling menyebutkan nama mereka, sambil menunjuk keduanya. Santi menatap mereka sejenak, lalu pergi dengan alasan harus membuat kuesioner untuk besok, Santi meninggalkan Ririn dan Andra berdua.
Santi membuat Ririn salah tingkah, "Santi, enggak lucu tau," bisik Ririn sambil menahan tangan Santi agar tidak pergi meninggalkannya berdua dengan laki-laki yang sudah membuatnya kesal semalaman.
Seharusnya, gadis manis yang jatuh ke sawah dan bernama Ririn itu tidak perlu kesal atau marah lagi, karena Andra telah menolongnya, setelah ditertawakan, Andra mengajak Ririn untuk pergi ke sungai untuk membersihkan diri, lalu mengantarnya kembali ke desa tempat Ririn KKN dengan motor, keesokkan harinya sepeda Ririn diantar Bagus, teman KKN Andra.
"Titip temen gue ya, Nda!" Santi melemparkan jempolnya pada Andra.
"Beres..." balas Andra.
"Eh, gue bukan barang, ngapain lo titip segala." Protes Ririn di telinga Santi. Namun, Santi tetap melenggang meninggalkan mereka berdua yang saling celingukkan.
"Hi..." ucap Andra berusaha mencairkan suasana, namun nampaknya usaha Andra tidak berhasil, Ririn, si gadis manis dengan dua lubang yang selalu muncul malu-malu tiap kali dia berbicara, dua lubang manis yang bergelayut di pipi Ririn itu akan menyeruak bagai mentari pagi yang bersinar indah ketika Ririn tersenyum.
"Ngapain lo ke desa ini?" tukas Ririn ketus.Â