"Bapak saya, Bu," jawabku langsung.
"Apa kata bapakmu?"
"Bapak bilang ada kerjaan untuk saya, kerjaannya nulis," wanita berambut kuning itu memperhatikanku sangat serius. "Bapak tau disini ada kerjaan waktu bapak anter makanan ke sini, kata bapak."
"kapan?"
"Kemaren."
"Ya Tuhan, jadi kamu yang nulis pantun itu?" tanyanya.
"Iya, Bu."
"Kenapa bukan bapakmu?"
"Bapak enggak bisa nulis, Bu."
"Loh, kalau ada pesanan bagaimana?"
"Saya ikut bapak ngojol setiap hari, bapak cuma ambil orderan makanan aja, Bu."