Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Isnin di Tanah Jawa

21 November 2023   08:08 Diperbarui: 21 November 2023   08:20 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Anak kita,” kata Yurnita dengan deraian air mata ketika ayah Basri baru saja pulang dari surau, biasanya setelah shalat Subuh ia menunggu hingga waktu Duha tiba setelah itu baru ia pulang. Hari itu ia sedang puasa Isnin, badannya tak enak, matahari pun baru saja bertengger ia sudah pulang. Ia mendapati Yurnita yang sedang terpaku dengan tatapan hampa. 

“Basri, kenapa dia?”

“Dia menulis terlalu tajam mengkritik pemerintah, tiga hari ia menghilang, seorang pemulung menemukan jasadnya di pasar senen.”

Hasan Basri telah pergi meninggalkan semua impiannya di tanah Jawa, Isnin minggu kemarin.

-Tamat-

Iqbal Muchtar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun