Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Isnin di Tanah Jawa

21 November 2023   08:08 Diperbarui: 21 November 2023   08:20 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mande dan juga Ayah kau itu banting tulang, dari pagi hingga petang, agar kau bisa pergi ke sekolah dengan tenang, sudah lepas kau dari sekolah itu, dapat kau gelar, tak lagi kau dengar kata-kata Mande dan Ayah kau yang sudah berjuang!”

“Bukan begitu Mamak.”

“BRAK!”

“PRANK!”

Kau buat Mamak murka, sejadi-jadinya. Kau buat Mamak memukul meja yang sudah lapuk karena panas dan hujan yang terpajang bertahun-tahun di pelataran depan rumah Inyiak, pinggan ceper yang sudah dipenuhi puntung kretek pun terpental, lalu pecah.

***

AKU menatap ajo Eri, kakak laki-laki tertua, ia Mamak untuk anak laki-lakiku, anak dipangku kemenakan dibimbing, begitulah petuah adat kami. Ajo Eri memang sering membimbingnya, namun kali ini sudah keterlaluan.

“CUKUP!” teriakku, manik mataku menyorot tajam ke wajah ajo Eri.

Aku tidak terima anak laki-lakiku dibentaknya, susah payah aku membesarkannya, mencari uang dengan berjualan Sate dengan Sala Lauk di pasar untuk membiayai sekolahnya, hingga ia lulus dengan menyandang gelar Sarjana Muda.

“Cukup,” kataku melunak.

“Anak jo mande samo, kalian berdua sama keras kepalanya,” celoteh ajo Eri mengejek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun