Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Terjebak dalam Kisah Itu

5 Oktober 2023   10:27 Diperbarui: 5 Oktober 2023   11:19 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar oleh Andrea dari pexel.com

"Mereka seperti ini karena raja Sletch. Ia memerintah dengan kejam. Ia memeras pajak yang tinggi dari rakyatnya. Ia juga melarang semua bentuk seni dan hiburan. Ia hanya mengizinkan hal-hal yang berkaitan dengan kekuasaan dan kekayaan." ucap wanita peri itu sambil berbisik.

Aku berkata lirih, "Aku tidak percaya aku bisa menulis hal-hal seperti itu. Aku tidak tahu apa yang ada di pikiranku saat itu." gumamku.

Wanita peri itu menepuk bahuku, "Jangan salahkan dirimu sendiri. Kamu tidak tahu apa yang kamu lakukan. Kamu tidak ingat siapa dirimu yang sebenarnya." Ia berusaha menghiburku saat ini.

Aku tersenyum padanya, "Terima kasih ... Kamu sangat baik padaku."

Pipi wanita peri itu memerah, "Sama-sama. Kamu juga baik padaku." Ia menatapku tajam, aku tidak tahu apa yang ada di pikirannya saat ia menatapku tajam.

***

Kami berdua melanjutkan perjalanan kami di kota Dankie. Mereka mencari-cari tanda-tanda keberadaan Raka di sana. Kami berharap bisa menemukan petunjuk atau bantuan dari novel yang aku buat.

Aku menghentikan langkahku, "Hei, lihat dia! ... Nayla kan, salah satu tokoh dari novelku?" ujarku ketika melihat seorang wanita. Aku ingat pernah menulis tentangnya.

Wanita peri itu menoleh ke arah yang aku tunjuk, "Di mana? ... Oh, itu! Ya, kamu benar! Itu adalah salah satu tokoh dari novelmu!" teriak wanita peri.

"Ayo, kita ke sana! Mungkin dia bisa membantu kita!" kataku bersemangat.

Kami berdua berlari menghampirinya. Tokoh itu adalah seorang wanita cantik yang mengenakan gaun merah mewah, ia seorang petarung yang handal. Ia sedang berdiri di depan sebuah toko perhiasan yang mewah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun